... bila perlu ancamannya dikeluarkan dari sekolah. Jangan sampai karena satu orang seluruh siswa jadi berperilaku buruk, sehingga akan banyak korban kalau terus dibiarkan...
Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News)- Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, meminta pengasuh sekolah memberikan sanksi berat bagi siswa yang terlibat tawuran, membawa senjata tajam, dan meminum-minuman keras.

"Tidakan itusudah bukan kenakalan remaja melainkan menjurus ke aksi kriminal. Mereka bawa senjata tajam dan melukai siswa lain yang dianggap musuh, bahkan terkadang sampai meninggal dunia, ini sudah masuk tindak kriminal," kata Suherman, di Cianjur, Selasa.

Dia menjelaskan, tawuran akan terus terjadi jika mata rantainya tidak diputus salah satunya dengan cara menghilangkan senioritas yang menghasut adik kelasnya melawan sekolah lain yang selama ini menjadi musuh mereka, termasuk menjatuhkan sanksi tegas terhadap mereka yang terlibat tawuran.

"Selama ini tidak tegasnya pihak sekolah membuat siswa tidak takut untuk melakukan tawuran. Untuk itu, mereka yang terlibat harus ditindak tegas, bila perlu ancamannya dikeluarkan dari sekolah. Jangan sampai karena satu orang seluruh siswa jadi berperilaku buruk, sehingga akan banyak korban kalau terus dibiarkan," katanya.

Dia menuturkan, pihaknya akan berkordinasi dengan Satpol PP dan polisi untuk merazia kios minuman keras berkedok depot jamu. Di bawah pengaruh alkohol siswa akan lebih berani dan nekad untuk berlaku buruk.

"Kami juga akan mengimbau pihak sekolah lebih banyak memberikan materi keagamaan agar siswa menjadi penerus yang baik dan berpikir panjang untuk terlibat dalam tawuran. Kami juga akan berantas depot jamu berkedok supaya tidak meracuni siswa," katanya.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan audiensi dan mendengar pendapat dari Kepala sekolah dan dewan pendidikan."Kalau semua sudah setuju dan ada kesepakatan sanksi apa yang akan membuat siswa jera, sehingga tidak ada lagi tawuran di Cianjur," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016