"Ya" berarti elegant (elegan) dan Xi berarti joy (bahagia). Sementara "Lun" mengacu pada ibu beruang berbulu hitam-putih.
Nama tersebut diumumkan 100 hari setelah kelahiran mereka pada 3 September, sesuai tradisi di Kebun Binatang Atlanta. Demikian disampaikan staf kebun binatang setempat.
Kedua nama tersebut adalah nama yang paling banyak dipilih di antara ketujuh nama yang diajukan kebun binatang mitra China.
Ya Lun dan Xi Lun dipilih oleh 11.000 pencinta panda di seluruh dunia dari total 23.400 pemilih sejak 21 November hingga 4 Desember.
"Seperti yang kita inginkan, Ya Lun dan Xi Lun dalam keadaan baik hari ini, kita merayakan masa depan spesies mereka bersama-sama," kata Kepala Eksekutif Kebun Binatang Atlanta Raymond Raja.
Meskipun Persatuan Konservasi Alam Internasional menurunkan status konservasi panda raksasa dari "terancam punah" menjadi "rentan" pada September, spesies tersebut masih sangat bergantung pada program konservasi.
Kurang dari 1.900 panda raksasa diperkirakan berada di alam liar Provinsi Sichuan, Shaanxi dan Gansu, China. Mereka terancam oleh fragmentasi habitat, deforestasi dan aktivitas manusia lainnya, kata pihak kebun binatang.
Ya Lun dan Xi Lun adalah anak kembar dari pasangan Lun Lun dan Yang Yang, yang merupakan pasangan keenam dan turunan ketujuh.
Adapun saudara-saudara mereka yakni panda jantan Mei Lan, panda jantan Xi Lan, panda betina Po dan si kembar Mei Lun dan Mei Huan, yang tinggal di Pusat Penelitian panda raksasa Chengdu di China.
Ya Lun dan Xi Lun sendiri tidak menghadiri pengumuman nama mereka, karena masih bejalar jalan. Diharapkan, mereka dapat tampil ke publik pada akhir Desember atau Januari. Demikian diberitakan Reuters.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
