Batam (ANTARA News) - Manajemen Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau berharap apron baru berukuran 240x150 meter yang dibangun dengan anggaran Rp70 miliar sudah bisa digunakan akhir Februari 2017.

"Dua hari ini sudah dicek oleh tim Kemenhub. Harapan kami akhir Februari ini sudah bisa digunakan," kata General Manager Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso, di Batam, Jumat.

Hal tersebut mengingat bahwa sebenarnya apron pada sisi kiri apron yang lama sudah selesai dikerjakan sejak akhir Desember 2016. Namun hingga pekan kedua Februari belum bisa digunakan.

"Kami sangat membutuhkan apron itu mengingat sering kali khususnya saat sore pesawat yang mendarat harus antre di taxiway menunggu ada pesawat keluar dari apron untuk terbang. Saat ini tinggal menunggu sertifikat kelayakan dari Kemenhub, mudah-mudahan tidak butuh waktu lama," kata dia.

Jika pesawat harus antre lama di taxiway, kemungkinan besar jadwal keberangkatan berikutnya setelah proses menurunkan dan menaikan penumpang juga terlambat.

"Pembangunan apron tersebut memang diharapkan sebagai solusi agar tidak ada lagi ada antrean di taxiway karena bisa menghambat jadwal penerbangan," kata Suwarso.

Apron Bandara Internasional Hang Nadim yang saat ini difungsikan sebenarnya sudah mampu menampung 13 pesawat jenis Boeing 737 atau Airbus A320 dalam waktu bersamaan.

Namun karena ada sejumlah pesawat tidak lagi aktif terbang terparkir pada kawasan apron sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Sementara jumlah penerbangan terus bertambah setiap tahun. Saat ini setiap hari setidaknya Hang Nadim melayani 136 hingga 140 kali penerbangan.

Pada sore hari, jumlah penerbangan sangat padat sehingga dalam sekali waktu lebih dari 13 pesawat mendarat di Hang Nadim Batam sehingga sebagian harus antre masuk apron.

"Apalagi kalau ada penundaan jadwal penerbangan terjadi saat jam sibuk. Pesawat yang antre akan semakin banyak," kata Suwarso.

Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017