Dipantau dari laman resmi IBL, bertanding dalam lanjutan Seri VII di GOR UNY Yogyakarta, Jumat, BPJ sebenarnya bisa menyelesaikan dua kuarter dengan keunggulan masing-masing, 19-17 dan 44-39.
Namun selepas "half time", permainan anak-anak asuh Liem Jiang Rien menurun dan hanya membuat tujuh angka di kuarter ketiga, sementara lawannya membuat 22 poin. Kuarter ketiga pun berakhir dengan skor 61-51.
Di sepuluh menit terakhir, Hangtuah Sumsel yang dilatih Mario Sanggor semakin tidak terkejar dan berhasil menyelesaikan laga dengan skor 83-62.
Kemenangan itu membuat Hangtuah Sumsel sementara bertengger di posisi ketiga klasemen, posisi minimal untuk lolos ke playoff, Divisi Putih IBL dengan poin 18, hasil enam kemenangan dari 12 laga. Poin tersebut sama dengan yang dimiliki Pelita Jaya EMP Jakarta, yang baru bertanding 11 kali, di posisi kedua.
Bagi BPJ, kekalahan itu membuat mereka semakin terbenam di dasar klasemen Divisi Merah karena cuma berhasil memenangkan satu pertandingan dari 10 laga.
Pemain asing Falando Jones menjadi yang terbaik di Hangtuah Sumsel setelah membuat 35 poin, empat rebound dan satu assist di laga itu. Di BPJ, Yanuar Dwi Priasmoro menjadi yang terbaik dengan 13 poin, empat rebound dan empat assist.
Di pertandingan lain, Bank BJB Garuda Bandung menaklukkan dengan Satya Wacana Salatiga dengan skor 71-60. Kemenangan tersebut membuat tim yang dilatih Andre Yuwadi mempertegas posisinya di peringkat tiga Divisi Merah dengan 17 poin hasil enam kemenangan dari 11 pertandingan dan membuka kesempatan ke babak playoff.
Satya Wacana sendiri menambah rentetan kekalahannya di IBL dengan hasil tersebut. Jarron Crump dan kawan-kawan belum pernah menang dari 12 laga IBL 2017.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
