Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat perkotaan kini tak lagi terpaku mengenakan perhiasan emas murni. Mereka cenderung memilih emas putih untuk melengkapi penampilan di berbagai kesempatan.

"Dulu 90 persen emas. Sekarang tren warna didominasi warna emas putih untuk masyarakat kota. Namun di masyarakat luar perkotaan, warna emas masih tren," ujar Sekjen Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI), Iskandar Husin di sela gelaran Jakarta International Jewelry Fair (JIJF) 2017 di JCC, Jakarta, Kamis.

Lebih dari itu, umumnya saat ini emas putih ini dikombinasikan dengan bebatuan sehingga memunculkan kesan fashionable bagi pemakainya.

Bebatuan yang digunakan pun beragam misalnya sapphire, ruby dari dalam negeri maupun luar negeri. Iskandar mengatakan kombinasi perhiasan ini juga semakin beragam desainnya, yang juga dipengaruhi beragamnya corak budaya di tanah air.

"Tren kali ini lebih ke kombinasi bebatuan dan perhiasan. Masyarakat kita sudah fashionable, seiring meningkatnya pendapatan perkapita. Dari segi desain, kini lebih variatif yang merupakan kombinasi bebatuan dari dalam dan luar negeri, " kata dia.

Kemudian, menyoal semakin ketatnya persaingan di era kini, dia menilai perlunya pembinaan pada para pengrajin perhiasan agar terampil.


Baca juga: (Industri perhiasan targetkan capai nilai ekspor hingga 7 miliar dolar)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017