Keterangan warga setempat Rasmi, di Kendari, Minggu mengatakan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 03.20 WITA (30/4) dini hari. Saat itu motor yang dikenakan korban melaju dari arah Polres Kendari menuju PLN Kota Kendari dan menabrak tempat penjualan bensin eceran.
"Mereka ini berboncengan tiga dengan menggunakan motor Yamaha Vixion dengan Nomor Polisi DT 4157 IE. Saya sempat dengar suara keras. Tapi pas saya keluar, saya tidak liat apa-apa. Pas subuh sudah banyak orang baru saya liat tempat bensin saya sudah hancur dan ada orang kecelakaan di bawah jembatan," kata Rami di sekitaran tempat kecelakaan.
Ketiga korban kecelakaan ini adalah warga asal Tomia, Kabupaten Wakatobi. Ketiganya bersepupu yang mengadu nasib di Kota Kendari. Helmi dan Erwin diketahui sebagai mahasiswa tingkat akhir, sementara Sahnur adalah karyawan PLN dan sudah memiliki satu anak usia 10 tahun.
Orang tua Syahnur bernama Samsu (50) warga Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Abeli, Kota Kendari mengakui baru mengetahui kejadian itu sekitar pukul 08.00 WITA setelah mendapat kabar dari salah satu keluarga yang lebih dulu mengetahui dari pihak kepolisian Kendari.
"Saya benar-benar terpukul mendengar informasi ini dan langsung saya menuju ke Rumah Sakit Bayangkara untuk memastikan kejadian yang menimpa putra saya ini," ujarnya saat ditemui di RS Bhayangkara.
Menurut dia, ketiga korban yang meninggal ini adalah keluarga dekat (bersepupu).
Petugas rumah sakit Bhayangkara Kendari, Brigadir Rudi yang melakukan visum terhadap tiga korban serta aparat lalulintas Polres kendari Bripka Herdiansyah mengatakan belum bisa menyimpulkan perihal kecelakaan maut ini karena informasi yang diperoleh di tempat kejadian perkara (TKP) masih simpang siur.
"Kami masih melakukan penyelidikan lebih dalam terkait kecelakan ini," katanya.
Pewarta: Azis Senong
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
