Gresik (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai upaya mempercepat dan menyinergikan tindakan promotif serta preventif agar hidup semakin sehat.

"Germas adalah kampanye agar hidup masyarakat menjadi lebih sehat," ujarnya di sela pencanangan di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro, Kabupaten Gresik, Jatim, Senin.

Karena itulah orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berpesan agar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat melakukan tiga gemar, yaitu gemar berolah raga, gemar makan sayur dan buah-buahan serta gemar periksa kesehatan minimal enam bulan sekali.

"Jangan lupakan juga membisakan konsumsi makan ikan karena mengandung banyak protein dan bergizi," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Menurut dia, kesehatan saat ini lebih banyak disebabkan oleh perilaku individu yang ditimbulkan oleh manusia sendiri, ditambah lingkungan dan ditunjang sarana prasarana pelayanan kesehatan cukup.

Sementara itu, berdasarkan laporan yang diterimanya, saat ini terjadi pergeseran penyakit penyebab kematian, dari yang menular ke tidak menular.

Ia memisalkan, penyakit tak menular seperti jantung, stroke dan diabetes yang diakibatkan oleh hipertensi sangat berbahaya bagi nyawa manusia saat ini.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jatim, penyakit tertinggi di Jatim disebabkan oleh faktor hipertensi sebanyak 935.736 orang, diare sebanyak 865.000 kemudian disusul oleh penyakit obesitas dan penyakit yang ditimbulkan oleh makanan tidak sehat lainnya.

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan Gubernur Jatim telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 440.7/4547/201.4/2017 perihal implementasi Intruksi Presiden RI Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Dalam surat edaran tersebut diimbau agar seluruh masyarakat dapat berperan aktif mewujudkan Germas melalui peningkatan fisik, perilaku hidup sehat, penyediaan pangan dan percepatan perbaikan gizi.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017