Palangka Raya (ANTARA News) - Komandan Satgas kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) Kota Palangka Raya, Letkol Inf Alfius Navirinda Kriandinanto mengatakan pihaknya terus memaksimalkan peran tiga pilar desa guna mengantisipasi Karuhutla di kota setempat.

"Tiga pilar desa itu ialah Lurah, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Selaku garda terdepan mereka terus melakukan sosialisasi, imbauan termasuk melakukan deteksi dini terkait potensi Karhutla di wilayah kerjanya," katanya di Palangka Raya, Rabu.

Di sisi lain, pria yang juga sebagai Dandim 1016 Palangka Raya ini menyebut bahwa potensi Karhutla di wilayah "Kota Cantik" ini cenderung menurun seiring masuknya Palangka Raya pada musim hujan.

"Upaya pencegahan dan penangagulangan Karhutla, kesadaran masyarakat kita secara perlahan-lahan juga terus meningkat. Salah satu indikatornya ialah Karhutla tahun ini lebih rencah dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Meski demikian, pihaknya, yang tergabung dalam Satgas Karhutla Kota Palangka Palangka Raya terus melakukan langhak-langkah antisipasi kebakaran lahan dan hutan.

"Terakhir, kami yang tergabung dalam Satgas Karhutla juga telah mengajukan perpanjangan status siaga darurat bencana kepada bapak wali kota," katanya.

Sebelumnya, Plt. Kepala BPBD Palangka Raya, Supriyanto menerangkan, perpanjangan itu direncanakan dengan tempo satu hingga dua bulan.

BPBD "Kota Cantik" ini pun mencatat selama 2017 sedikitnya telah terjadi 21 kebakaran lahan dengan luas lahan terbakar sekitar 16 hektare.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat turut aktif melakukan pencegahan kebakaran lahan dan hutan agar upaya pemerintah makin efektif dan efisien.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017