Dalam penilaian, tim penilai akan melakukan verifikasi melalui observasi yang dilakukan untuk melihat apakah data yang masuk ke pusat sesuai dengan fakta di lapangan.
Makassar (ANTARA) - Kementerian Kesehatan dalam penilaian sekolah sehat untuk tahun ini ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu ditambah dengan Sekolah Sehat Berkarakter.

"Selain menilai sekolahnya, kita akan mengukur sejauh mana karakter yang sudah tertanam pada peserta didik yakni bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat itu sudah menjadi budaya yang dibangun peserta didik di lingkungan sekolahnya," kata Ketua Tim Penilaian Sekolah Sehat Berkarakter, Zulkifli saat menyambangi sekolah di Kabupaten Gowa, Kamis (8/8).

Dalam penilaian, pihaknya akan melakukan verifikasi melalui observasi yang dilakukan untuk melihat apakah data yang masuk ke pusat sesuai dengan fakta di lapangan.

"Ini yang kita nilai apakah standar sekolah sehat yang disusun tim penilai telah terpenuhi di sekolah ini. Jika terpenuhi maka kita pastikan gelar sebagai Sekolah Sehat dan Berkarakter dapat diraih," katanya.

Terkait tim penilainya dari berbagai pihak yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Agama RI dan Tim Penilai Provinsi Sulsel.

Baca juga: Pertamina perbaiki kualitas kantin sekolah di Hari Anak Nasional

Selain menilai SMP 3 Sungguminasa, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Zulkifli dan rombongan juga akan menyambangi sejumlah sekolah di Kabupaten Bulukumba dan Luwu Timur.

Selain itu, pada perlombaan sekolah sehat tahun ini ada tiga kategori yang akan diraih setiap sekolah yang ikut yakni best perfomance, best acitmane dan best attitude performance.

Sementara Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan berharap seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Gowa dapat menjadi tempat pembentukan karakter bagi anak.

Apalagi pada penilaian Sekolah Sehat Tingkat Nasional tahun ini termasuk di dalamnya pembentukan dan pengembangan karakter atau perilaku dari seluruh anak-anak peserta didiknya.

"Saya sangat setuju adanya penilaian dari segi pembentukan karakter anak, khususnya kepada seluruh sekolah yang memang masuk menjadi penilaian sekolah sehat ini," katanya

Baca juga: UI kembangkan percontohan sekolah sehat di Depok

Ia mengaku, pengembangan karakter anak inilah yang menjadi alasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa pada 2015 lalu hingga saat ini mempersiapkan pembentukan karakter yang lebih baik kepada anak-anak sejak dini hingga generasi ke depannya.

Salah satu langkah riil yang dilakukan yakni menghapus mata pelajaran membaca dan menulis di kelas 1 dan 2 pada seluruh sekolah negeri di wilayah Kabupaten Gowa.

Aturan yang diterapkan sejak 2015 lalu ini menjadi satu-satunya yang diberlakukan oleh pemerintah daerah di Indonesia.

Kata dia, sebelum digagasnya aturan tersebut, tim pakar juga terlebih dahulu melakukan observasi dengan mengambil referensi kebijakan pendidikan di berbagai daerah. Antara lain, Jepang, Finlandia, Korea dan beberapa negara dan ibu kota lainnya.

Sementara, khusus dijadikannya kembali Kabupaten Gowa sebagai wilayah penilaian sekolah sehat ia mengaku sangat bangga.

"Dengan sekolah sehat inilah kita harapkan akan mencetak sumberdaya manusia yang makin baik dan cerdas sehingga membawa perubahan bagi Sulsel secara khusus dan Indonesia secara umum di masa yang akan datang," tutup Bupati Adnan.

Baca juga: Badan POM dorong sekolah miliki kantin sehat
 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019