Palangka Raya (ANTARA News) - Seorang pedagang besi tua yang juga mengumpulkan monitor komputer bekas serta pedagang tanaman hias dapat ikut menikmati Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan pemerintah bersama beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta. "Dengan hanya berbekal KTP dan KK saya bisa mendapatkan KUR senilai Rp5 juta hanya dalam waktu dua hari," kata seorang pedagang tanaman hias di Palangka Raya, Bambang Eko Budi, kepada pers, Rabu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Kamis akan mengunjungi Palangka Raya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, untuk meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dalam jumlah besar kepada sejumlah pengusaha kecil di Kalimantan Tengah. Sebelumnya, Presiden Yudhoyono juga telah meluncurkan PNPM yang mencakup KUR di Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah baru-baru ini yang memang ditujukan guna membantu para pengusaha mikro serta kecil meningkatkan volume usaha mereka, serta pendapatannya. Bambang Eko Budi mengatakan, pinjaman KUR ini terutama akan dipakai untuk membeli berbagai peralatan, karena selain menjual tanaman hias, ia juga menyediakan jasa untuk membuat taman bagi para peminat di ibu kora Provinsi Kalimantan Tengah ini. Sementara itu, seorang pedagang besi tua yang juga mengumpulkan monitor-monitor komputer bekas, Miskan mengatakan bahwa setiap bulannya ia bisa mengirimkan berbagai barang rongsokan sebanyak dua kali ke Surabaya, Jawa Timur, dengan masing-masing pengiriman enam hingga tujuh ton. "Biaya pengiriman ke Surabaya itu bisa mencapai Rp6,5 juta karena harus menggunakan kapal laut," kata Miskan. Ia menjelaskan bahwa selain besi tua, maka ia juga memperdagangkan botol belas serrta kertas. Ia mendapat KUR dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp40 juta. Sementara itu, Wakil Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan(Corporate Secretary) BRI, Muhammad Ali mengatakan bahwa pada dasarnya KUR diberikan kepada para pengusaaha mikro dan kecil yang usahanya layak secara ekonomis, tapi tidak layak bank atau "bankable". "Sasaran KUR adalah debitur-debitur baru," kata Muhammad Ali. Ia menambahkan bahwa BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp2,231 triliun kepada 297.425 debitur. KUR ini mencakup dua kelompok penerima yang pengusaha dengan maksimum KUR Rp5 juta, serta mulai dari Rp5 juta hingga Rp500 juta. Para penerima KUR itu tidak disyaratkan memberikan jaminan tambahan kecuali usaha mereka itu sendiri . Selain BRI, pemerintah minta Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara(BTN), Bank Bukopin, serta Bank Syariah Mandiri untuk menyalurkan jenis kredit baiu ini. Sekalipun syarat-syarat untuk mendapat KUR ini sangat mudah, namun BRI tidak menginginkan para debitur menganggap uang yang mereka terima itu sebagai hibah atau pemberian gratis. "KUR bisa diterima oleh debitur-debitur kecil, seperti pedagang jamu," kata Muhammad Ali. Namun, KUR tidak boleh dipakai untuk keperluan lainnya misalnya memperbaiki motor atau rumah. Dalam rangka kunjungan kerja Presiden Yudhoyono ke Palangka Raya ini, maka BRI juga menyiapkan sekitar 3.250 paket antuan sembako yang mencakup satu kotak mie instant, lima kg beras, satu kg minyak goreng serta satu kg gula pasir bagi 3.250 keluarga miskin di sana. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008