Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 19 tim mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia mengikuti Lomba Pengamatan Burung Liar (Water Bird Watching Race) Tahun 2008 di Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur pada 25-27 April. "Ke-19 tim mahasiswa antara lain dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Udayana (Unud), dan ITS sendiri," kata ketua panitia Lomba, Hubertus Buntoro Ajie, di Surabaya, Jumat. Mahasiswa Jurusan Biologi F-MIPA ITS Surabaya angkatan 2005 itu mengatakan lomba pengamatan burung liar itu digelar Pecuk yang merupakan komunitas pecinta burung Himpunan Mahasiswa Biologi ITS (HIMABITS) bekerjasama dengan Wete Land International. "Jumat (25/4) sore, peserta mengikuti pembukaan oleh Pembantu Rektor III ITS Surabaya Prof Dr Suasmoro, kemudian dilanjutkan dengan technical meeting di ITS dan melakukan pengamatan burung di kawasan kampus ITS menjelang berlomba di Ujung Pangkah," katanya. Menurut dia, panitia telah menetapkan kriteria yang digunakan dalam tahap penilaian, diantaranya peserta dituntut mengumpulkan dan memetakan nama species burung sebanyak mungkin selama kurang lebih tiga jam di lokasi pengamatan Ujung Pangkah, Gresik. "Peserta juga harus mencatat ciri morfologis dari species burung tersebut. Tak hanya itu saja, peserta harus tetap ramah pada lingkungan yang menjadi tempat pengamatan. Peserta dilarang mengamati burung itu dengan jarak yang terlalu dekat karena dapat mengganggu kenyamanan burung atau bahkan melempari burung dengan batu, misalnya," katanya. Di kampus ITS yang merupakan wilayah konservasi tanaman dan burung sejak tahun 1980-an, tim KPB Nycticorax dari Universitas Negeri Jakarta terlihat langsung mencari titik pengamatan di sekitar ITS. "Kami tidak akan membuang waktu, kami sudah datang dari jauh-jauh dari Jakarta. Jadi kami akan mengoptimalkan kesempatan ini dan harus menang," Sephy Noer Fahmi, mahasiswa biologi dari Universitas Negeri Jakarta, yang juga tergabung dalam anggota tim KPB Nycticorax-UNJ.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008