Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PKB Muhamad Lukman Edy menilai, Muktamar Luar Biasa (MLB) yang diselenggarakan Yenni Wahid dan kawan-kawan tidak representatif dan banyak melanggar aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. "MLB yang diselenggarakan Yenni Wahid Cs sangat tidak representatif dan banyak melangar AD/ART," katanya di Jakarta, Senin. Menurut Sekjen PKB pimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar itu, banyak syarat-syarat menyelenggarakan MLB yang terdapat dalam AD/ART yang dilanggar oleh Yenni Wahid (Sekjen DPP PKB versi Ketua Dewan Syuro Abdurrahman Wahid atau Gus Dur). Salah satunya, katanya, pengiriman materi MLB ke cabang-cabang di seluruh Tanah Air seharusnya dilakukan minimal tujuh hari sebelum pelaksanaan MLB. "Itu bukan persoalan mudah. Bagaimana mungkin, kemarin baru diketik, hari ini sudah digelar MLB," kritik Lukman Edy terhadap cara kerja PKB Gus Dur dalam menggelar MLB. Perseteruan dua kubu PKB (Kubu Muhaimin dan Kubu Gus Dur) semakin meruncing ketika kedua kubu sama-sama bertekad menyelenggarakan MLB. Kubu Gus Dur rencananya akan menggelar MLB mendahului kubu Muhaimin pada Rabu (30/4) hingga Kamis (1/5) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ashriyyah Nurul Iman, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. PKB kubu Muhaimin akan menyelenggarakan MLB pada 2-4 Mei 2008 di sebuah hotel di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Lukman Edy mengatakan pertama kali yang mencetuskan akan melaksanakan MLB adalah DPP PKB pimpinan Muhaimin Iskandar. "Persiapan yang dilakukan pun sudah matang karena berdasarkan masukan dari cabang-cabang melalui surat dukungan untuk menyelesaikan konflik melalui MLB," katanya. Jadi, lanjutnya, pihaknya tidak merasa terganggu dengan didahuluinya penyelenggaraan MLB oleh kubu Gus Dur karena tahapan-tahapan sebuah MLB seperti yang disyaratkan dalam AD/ART telah dilalui termasuk pengiriman materi ke cabang-cabang di seluruh Tanah Air minimal tujuh hari sebelum pelaksanaan MLB. "Materi MLB sekarang sudah diterima cabang-cabang, karena persiapan kita sudah matang," katanya dan menambahkan bahwa Gus Dur selaku Ketua Umum Dewan Syuro juga diundang untuk memberikan laporan pertanggungjawabannya. Menyangkut keikutsertaan dalam Pemilu 2009, Lukman Edy mengatakan pihak penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menyatakan konsisten dan komitmen bahwa PKB harus tetap ikut Pemilu 2009. "Tinggal `nahkoda` yang mana yang boleh ikut, itu nanti akan diputuskan," katanya. Namun Lukman Edy mengakui, bangsa Indonesia akan sangat terganggu kalau PKB menjadi "korban" akibat konflik internal yang berkepanjangan. Untuk itu, katanya, pihaknya tetap membuka pintu islah selebar-lebarnya dalam bentuk apa pun dengan kubu Gus Dur. "Yang penting keutuhan partai bisa dibangun kembali dan mampu memberikan kepercayaan kepada konstituen," katanya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008