Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Timor Timur menyerahkan penyelesaian perkara Gastao Salsinha --pemimpin kelompok pemberontak Timor Timur, yang dituduh berusaha membunuh Presiden Jose Ramos Horta-- kepada pengadilan. Perdana Menteri Timor Timur Xanana Gusmao kepada wartawan dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa menyatakan pemerintahnya tidak akan mencampuri perkara itu dan menyerahkan sepenuhnya kepada pengadilan untuk memutuskan Salsinha bersalah atau tidak. Pada Selasa, Gastao Salsinha dan 12 anak buahnya menyerah kepada Wakil Perdana Menteri Jose Luis Guterres di istana di Dili, ibukota Timor Timur, dalam pertemuan tertutup. Salsinha, yang mengambil alih kepemimpinan pemberontak setelah pemimpin mereka, Alfredo Reinado, tewas dalam serangan terhadap Presiden Jose Ramos Horta pada 11 Februari, berunding dengan pihak berwajib dari rumah di kabupaten Ermera, 75 kilometer dari Dili. Penyerahannya disaksikan Ramos Horta, ketua parlemen Fernando de Araujo dan ketua duta Perserikatan Bangsa-Bangsa di Timor Timur Atul Khare. Timor Timur mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Salsinha, mantan letnan angkatan darat, dan 22 anak buahnya atas tuduhan terlibat dalam serangan 11 Februari, yang juga ditujukan kepada Perdana Menteri Xanana Gusmao. Tentara negara itu terbagi dua berdasarkan atas daerah asal pada 2006, ketika 600 tentara dipecat, yang menimbulkan kekerasan antarkelompok, yang menewaskan 37 orang dan menyebabkan sekitar 150.000 orang mengungsi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008