Beijing (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan Cina, Sabtu, memperkirakan kasus penyakit tangan-kaki-mulut (HFMD) akan meningkat dalam beberapa bulan sejak Juni dan Juli di saat mewabahnya penyakit itu. "Tahun ini, kasus lain HFMD, disebabkan oleh Enterovirus 71 atau EV71, dilaporkan terdapat di Singapura dan Taiwan. Sementara di Cina daratan, kasus lain ditemukan di Anhui dan provinsi lainnya," demikian kementerian melaporkan seperti dikutip Xinhua, di Beijing, Sabtu. Kementerian telah mengeluarkan suatu petunjuk akhir mengenai pencegahan dan pengawasan HFMD. Petunjuk, yang dikeluarkan oleh kementerian, memuat sejumlah daftar secara rinci mengenai informasi asal muasal HFMD, gejala-gejalanya, pencegahan, serta pengawasan. Kementerian mengemukakan sejumlah pelatihan mengenai pemeriksaan HFMD dan penyembuhan akan diberikan kepada dokter anak-anak. Seorang yang meninggal dunia dan diduga mengidap penyakit itu dilaporkan telah terjadi pada awal Sabtu pagi di Provinsi Guangdong, selatan China. Pada Jumat, pihak kesehatan setempat di provinsi Hubei mengumumkan terdapat 340 kasus HFMD telah ditemukan, tapi dilaporkan tidak ada kematian akibat penyakit itu. Di Anhui, terdapat sejumlah kasus yang paling serius, yaitu ketika penyakit itu telah menelan korban meninggal sejumlah 22 setelah anak-anak lainnya juga meninggal di Kota Fuyang. Kementerian Kesehatan juga mengeluarkan sebuah surat edaran pada Jumat, yang isinya perlunya memperkuat manajemen serta pencegahan penyakit itu. Kementerian juga mendesak sejumlah rumah sakit untuk melaporkan penyakit dalam kurun waktu 24 jam, dan meminta departemen kesehatan lokal untuk menyampaikan informasi darurat setiap saat kepada masyarakat. Selain itu juga, kementerian meminta kepada rumah sakit untuk meningkatkan investasi penelitian penyakit tersebut. EV71 dapat menyebabkan penyakit di tangan, kaki dan mulut yang biasanya dimulai dengan demam ringan yang selanjutnya diikuti oleh panas tinggi dan bisul di dalam mulut dan menyebar ke tangan dan kaki. Penyakit itu juga memungkinkan menyebabkan demam tinggi, meningitis, radang otak, radang paru-paru yang menyerang anak-anak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008