Manado (ANTARA News) - Ratusan warga yang menjadi korban banjir pada sejumlah kelurahan di Kota Manado hingga Selasa malam masih bertahan pada sejumlah lokasi pengungsian seperti sekolah, tenda darurat dan fasilitas sosial lainnya. Pemantauan ANTARA di Kelurahan Ketang Baru Kecamatan Singkil, para pengungsi tersebut masih menempati lantai dua gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri I Manado. Lurah Ketang Baru, Muchtar mengatakan, kendatipun air telah surut, sekitar 100 lebih warga yang menjadi korban banjir masih tinggal di sejumlah lokasi pengungsian antara lain SD Negeri 1 dan Masjid Nurul Huda di kelurahan itu. "Sebagian besar belum kembali ke rumah sebab tempat tinggal mereka belum memungkinkan ditempati karena banyaknya lumpur ataupun sampah," katanya. Dia mengatakan, banjir yang terjadi pada Minggu malam (11/5) membuat sekitar 200 lebih Kepala Keluarga (KK) di kelurahan itu harus mengungsi akibat rumah mereka tergenang air. Saat ini warga masih melakukan bersih-bersih rumah maupun lingkungan sekitar, untuk mengangkat lumpur ataupun sampah yang menggenangi rumah itu akibat dibawa banjir saat meluapnya Sungai Tondano, katanya. Camat Singkil Hasyim Poli mengatakan, 80 persen wilayah kecamatan tergenang air akibat Sungai Tondano meluap. Daerah yang kena banjir itu masing-masing Kelurahan Ketang Baru, Ternate Baru, Karame, Wawonasa, Ternate Tanjung, Singkil I dan Kombos Timur. Kepala Dinas Sosial Kota Manado, Lempoy Tambeo mengatakan, pemerintah telah melakukan langkah tanggap darurat kepada warga korban banjir dengan memberikan bantuan 2,5 ton beras, ikan kaleng dan mie instant. Sejumlah bantuan itu telah disalurkan kepada warga melalui posko-posko guna meringankan beban mereka, katanya. Menurut Tambeo, akibat meluapnya dua sungai besar di Manado yakni Sungai Tondano dan Sungai Sawangan, air menggenangi sejumlah kelurahan di kota itu seperti Kelurahan Ketang Baru, Ternate Baru, Karame, Wawonasa, Ternate Tanjung, Singkil I, Kombos Timur, Dendengan Luar, Paal, 2, Istiqlal, Komo Luar. Banjir itu membuat 2.373 rumah yang dihuni oleh sekitar 2.651 KK tergenang air setinggi 1 hingga 1,5 meter, ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008