Tokyo (ANTARA News) - Sri Sultan Hamengkubuwono X akan melakukan kunjungan kerja ke Jepang selama seminggu (mulai pekan depan), dan pada lawatannya itu akan diperluas kerjasama dengan kota-kota utama Jepang, termasuk mempelajari manajemen bencana Jepang, melakukan promosi wisata, dan mengurusi pengiriman tenaga perawat. Menurut informasi sementara yang diperoleh Antara di Tokyo, Jumat, selama berada di Jepang, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengunjungi berturut-turut kota Tokyo, Osaka, Kobe dan kota "sister city-nya" Kyoto, mulai tanggal 23 Mei hingga 29 Mei 2008. Sri Sutan akan mengunjungi lebih dulu Tokyo, baru dilanjutkan dengan berbagai kegiatan di kota-kota bisnis utama Jepang yang berlokasi di kawasan Kansai. Dalam jadwal sementara yang diperoleh Antara disebutkan, Sultan akan mengadakan tatap muka dengan tiga gubernur di wilayah kansai, yakni Gubernur Osaka, Hyogo (Kobe) dan gubernur Kyoto. Sri Sultan juga akan didampingi isterinya GKR Hemas dan juga sejumlah bupati dan walikota, seperti Bupati Bantul dan Walikota Yogyakarta, serta beberapa kepala dinas. Konsul Penerangan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Osaka, Masni Erisa, mengatakan, selama berada di wilayah Kansai (yang meliputi Osaka, Kobe dan Kyoto), Sri Sultan akan mengadakan promosi wisata dan berdialog dengan komunitas pariwisata dan kalangan bisnis yang terkait dengan bisnis pariwisata. "Promosi wisata itu nantinya juga akan melibatkan Garuda Indonesia yang berperan besar dalam memberikan akses langsung penerbangan dari Jepang ke Indonesia, termasuk mengumumkan rencana pembukaan kembali rute penerbangan Garuda di Nagoya pada 2 Juni mendatang," kata Masni Erisa lagi. Dalam jadwal kunjungan kerja tersebut tidak tercantum kegiatan Sri Sultan untuk menghadiri acara pembukaan kembali rute penerbangan langsung Garuda Indonesia yang berlangsung di Nagoya. Sebelumnya Antara memberitakan Sri Sultan akan ikut menghadiri kegiatan pembukaan itu, namun dalam jadwal sementara itu ternyata sudah tercantum kegiatan selanjutnya rombongan Sultan ke Korea Selatan pada 29 Mei mendatang. Di Osaka, Gubernur Yogyakarta juga akan menandatangani perjanjian kerjasama dalam program pengiriman tenaga perawat yang khusus untuk merawat para warga Jepang yang sudah lanjut usia. Selain itu, dalam pertemuannya dengan Gubernur Osaka Hashimoto Toru, Sultan akan menyampikan rasa terimaksihnya kepada pemerintah Osaka yang telah menyumbangkan sejumlah jembatan bekas ke beberapa wilayah di Yogyakarta yang terkena dampak gemba bumi hebat pada 2006. Pelajari manajemen gempa Usai di Osaka, Gubernur dan rombongan akan berkunjung ke Kobe, khususnya mengunjungi Hyogo Disaster Management Center (Pusat Penanggulangan Bencana Alam Kobe) berikut fasilitas Pusat Rehabiltas Mental. "Di sini Gubernur dan rombongan diberikan waktu khusus yang lebih lama guna mengetahui seluk beluk manajemen bencana, termasuk upaya memulihkan mental dari para warga yang menjadi korban bencana alam," kata Masni Erisa. Kota Kobe pernah mengalami gempa bumi dahsyat yang memporak-porandakan kota bisnis tersebut pada Januari 1995. Sejak itu pemerintah propinsi Hyogo (Kobe adalah ibukota propinsinya) membangun sistem peringatan dini yang canggih dan berbagai fasilitas penanggulangan lainnya. Upaya memahami manajemen bencana alam juga terus dipelajari hingga kunjungan berikutnya ke Kyoto, kota wisata dan bekas ibukota Jepang. selama di Kyoto, gubernur dan rombongan akan mendengarkan penjelasan pakar-pakar dari Universitas Kyoto mengenai penanggulangan gempa bumi dan upaya riset lainnya yang terkait bencana alam.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008