Bengkulu, (ANTARA News) - Gempa bumi tektotik berkekuatan 5,4 skala richter (SR) kembali mengguncang Bengkulu dan merupakan gempa ketiga yang megguncang daerah ini pada Kamis pagi. Keterangan dari BMG Bengkulu, menyebutkan, lokasi gempa yang terjadi pada pukul 06:23:08 WIB, berada pada episentrum 4,44 lintang selatan dan 101,00 bujur timur. Pusat gempa berada di 154 Km barat daya Lais Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu dengan kedalaman 10 Km. Sebelumnya, terjadi gempa bumi berkekuatan 5,3 pada pukul 03:17:35 WIB dan 5,8 SR, jam 05:22:53 WIB. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Provinsi Bengkulu Fauzan Rahim ketika dikonfirmasi, menyebutkan akibat guncangan gempa yang berturut-turut itu belum ada laporan korban ataupun kerusakan. "Tadi saya sudah mengecek petugas kita baik di Kabupaten Bengkulu Utara maupun Muko Muko, dan mereka melaporkan kondisi aman. Tidak ada korban, bahkan tidak kepanikan di kalangan masyarakat," katanya. Ia juga mengharapkan, masyarakat tetap tenang namun harus waspada karena Bengkulu memang merupakan daerah rawan gempa. Selama Mei 2008, wilayah Bengkulu diguncang 10 kali gempa dengan kekuatan besar berkisar 5,1 SR hingga 6,1 SR. Bengkulu diguncang gempa tektonik berkekuatan 7,9 SR pada 12 September 2007, yang mengakibatkan jatuhkan korban jiwa 15 orang, luka berat 12 orang dan luka ringan 38 orang. Akibat guncang gempa yang terjadi pada pukul 18:10 WIB itu juga menimbulkan kerusakan 53.172 unit rumah warga setempat, dengan rincian 7.360 unit rusak berat, 10.562 unit rusak sedang dan 35.250 unit rusak ringan. Gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan terhadap 292 unit fasilitas ibadah, fasilitas pendidikan 903 unit, fasilitas kesehatan sebanyak 327 unit, kantor/bangunan pemerintah 412 unit, jalan/jembatan sebanyak 313 unit serta irigasi 194 unit. Pada 4 Juni 2000, Bengkulu diguncang gempa tektonik 7,3 SR yang mengakibatkan korban jiwa 94 orang dan ribuan lainnya luka-luka. Guncangan gempa yang terjadi pada pukul 23:30 WIB tersebut memporakporandakan puluhan ribu unit rumah penduduk, bangunan pemerintah dan fasilitas umum lainnya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008