Bandung (ANTARA News) - Setelah dalam dua hari terakhir mengikuti sosialisasi, para lurah di Kota Bandung mulai membagikan kupon Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warganya melalui Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat. Seperti yang dilakukan Lurah Cikutra, Yayan Sudradjat, yang menyatakan bahwa kupon BLT baru bisa dibagikan pada Jumat (23/5) ini karena dilakukan verfikasi untuk mencocokan data penerima bantuan kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) itu. "Seharusnya Kamis kemarin sudah didistribusikan, namun karena verifikasi belum jelas, saya tak berani membagikannya. Saya nggak mau konyol," kata Yayan. Yayan mengakui, dalam sosialisasi itu ada beberapa RT dan RW yang komplain karena tidak semua warga miskinnya masuk dalam daftar penerima sehingga mereka keberatan. "Protes memang ada, tapi mau apa lagi. Toh masyarakat juga menunggu pencairan BLT itu," kata Yayan. Sebagai aparat pemerintahan di kelurahan, kata Yayan, pihaknya hanya sebatas membagikan kupon yang sudah tercetak. "Bila ada kekurangan, pasti itu ada. Tapi, jangan protes kepada kami yang hanya ditugasi membagikan saja," kata Yayan. Sementara itu jumlah penerima BLT kompensasi kenaikan BBM di Kota Bandung sebayak 84.287 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan total dana yang akan dikucurkan Rp25,2 miliar. Jumlah penerima BLT paling banyak di Kota Bandung yakni di Kelurahan Babakan Ciparay yang mencapai 3.500 RTS, sedangkan kelurahan penerima BLT paling sedikit yakni Kelurahan Citarum yakni sebanyak 5 RTS. Sementara itu, Kepala Kanwil Pos V Jawa Barat, Dasuki menyebutkan, pihaknya sudah siap menyalurkan BLT kepada warga Kota Bandung. "Dananya sudah masuk ke PT Pos Indonesia, namun pencairannya masih menunggu perintah dari pemerintah," kata Dasuki. Humas Kantor Pos Besar Bandung, Suyud Suhendar menyebutkan, pihaknya sudah mempersiapkan strategi pencairan dana itu, namun demikia masih menunggu perintah pusat. "Beberapa loket sudah disiapkan, tapi jadwal pencairan untuk pemegang kartu BLT belum ada karena belum jelas kapan mulai pencairan dana BLT itu," kata Suyud. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008