Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putra Indoensia, Sony Dwi Kuncoro, dipastikan tidak akan ambil bagian dalam turnamen Singapura Super Series yang akan digelar 10 hingga 15 Juni mendatang. "Tidak (berangkat). Cedera pahanya kambuh lagi saat bermain di turnamen Piala Thomas. Saat itu kondisinya sudah tidak 100 persen," ujar pelatih Sony, Hendrawan, yang dihubungi di Jakarta, Sabtu. Hendrawan mengatakan, cedera paha kanan belakang yang sudah lama diderita pemain ranking enam dunia tersebut sudah kambuh saat tim Indonesia melawan Jerman dan Inggris pada babak pertandingan Grup D dan perempatfinal Piala Thomas. "Waktu itu permainan dia sudah tidak bagus, tetapi saya tidak bisa katakan kalau dia sakit," ujar juara dunia 2001 itu. Kondisi runner-up Kejuaraan Dunia tersebut sempat membaik saat menghadapi Park Sung Hwan pada semifinal Piala Thomas yang dimenangi pemain Korea itu 21-12, 12-21, 21-18. "Namun setelah itu kambuh lagi," tambah Hendrawan. Dengan kondisi tersebut, Hendrawan memutuskan untuk memfokuskan pemain asuhannya itu hanya bermain di Indonesia Terbuka Super Series pada 17-22 Juni dan Olimpiade Beijing yang akan berlangsung 8-24 Agustus. "Di Indonesia Terbuka pun kalau kondisinya belum baik, yang penting dia bisa main, tidak ada target," kata Hendrawan seraya menambahkan saat ini Sony lebih banyak menjalani terapi diantaranya melalui renang dan tusuk jarum. Singapura Super Series yang berhadiah total 200.000 dolar AS (Rp1,86 miliar) sudah kehilangan tiga dari empat pemain peringkat teratas, setelah pemain ranking satu dunia Lin Dan, peringkat tiga Bao Chunlai dan urutan empat dunia Chen Jin yang seluruhnya dari China tidak mendaftarkan diri. Hilangnya Sony menyisakan empat pemain dari 10 peringkat teratas yakni peringkat dua dunia Lee Chong Wei dari Malaysia, ranking lima Kenneth Jonassen (Denmark), nomor tujuh Taufik Hidayat (Indonesia) serta peringkat ke-10 Peter Gade (Denmark). Dua pemain Korea yang berada di 10 besar, Lee Hyun Il (ranking 8) dan Park Sung Hwan (9) juga tidak ambil bagian dalam salah satu dari dua turnamen Super Series terakhir menjelang Olimpiade itu. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008