Surabaya, (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi Mohammad Nuh, Minggu, melakukan inspeksi mendadak penyaluran Bantuan Langsung Tunai di kantor kecamatan Wonokromo di Jl Cisedane, Surabaya. Dalam Sidak yang didampingi Kepala Dinas Infokom Jatim, Drs H Suwanto dan Wakil Walikota Surabaya Arief Affandi itu, Nuh berdialog dan menyerahkan langsung BLT kepada warga miskin (gakin) setempat. Mantan rektor ITS Surabaya itu sempat menghampiri warga Gunungsari III, Mbok Jinem, yang mengambil BLT dengan naik becak, karena tua dan sakit-sakitan. Nuh meminta Jinem tidak turun dari becak dan menyerahkan langsung BLT-nya. "Mbok Jinem mestinya nggak perlu 'kesusu' (terburu-buru) ambil BLT, karena petugas akan mengantar kepada orang yang sudah tua dan tak mungkin datang ke kantor pos atau kecamatan," katanya menambahkan. Nuh sempat menanyakan siapa yang membayar becak yang ditumpangi, namun karena tidak ada jawaban, maka pak Nuh meminta agar Mbok Jinem tak memakai BLT untuk membayar becak, kemudian Pak Nuh meminta Camat Wonokromo untuk membayar. Ketika menemui warga miskin lainnya dari Jl Bumiarjo DKA, Ny Sri Maryati, Pak Nuh menanyakan kesannya dalam menerima BLT dan apakah BLT akan membuatnya malas bekerja. "'Nggih mboten', pak (Ya, tidak, pak). Meski menerima BLT, saya akan tetap bekerja, karena tanggungan saya banyak," kata ibu dari enam anak itu, dengan dialek Madura kental. Namun, ketika Nuh menanyakan asuransi dari pemerintah untuk masyarakat miskin, ia mengaku tidak punya, kecuali kartu Gakin. "'Mboten nggadah', pak (tidak punya, pak)," katanya. Setelah itu, Nuh menemui warga Karangan I, Sumari yang sedang antre BLT di kecamatan setempat bersama puluhan warga kecamatan Wonokromo. "Meski menerima BLT, saya akan tetap menarik becak, pak. BLT akan saya pakai untuk membantu biaya sekolah anak, sedangkan kebutuhan sehari-hari tetap dari menarik becak," katanya. Usai berdialog, Nuh memuji langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang melayani penyaluran BLT tanpa harus di Kantor Pos dan pelayanan juga tetap dilaksanakan pada hari libur. "Apa yang dilakukan Pemkot Surabaya itu merupakan contoh bagi daerah lain, karena penyaluran BLT akan menjadi cepat. Apalagi pemerintah memang menginginkan pembagian BLT itu harus tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat waktu," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008