Surabaya, (ANTARA News) - Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa Miss Indonesia 2008 Sandra Angelia yang fasih berbahasa Inggris pernah hampir tidak naik kelas gara-gara pelajaran tersebut. "Saya di kelas V SD hampir tidak naik kelas, karena tidak bisa berbahasa Inggris," kata puteri pasangan Yusak Hadisiswantoro dengan Asti Tanuseputra itu saat jumpa pers di Surabaya, Jumat. Tidak hanya sampai di situ, dara yang pulang kampung ke Surabaya itu mengaku mengalami kendala dalam penguasaan bahasa Inggris hingga SMP yang pernah dijalaninya di Pucang Petra 5 Surabaya. Bahkan saat berangkat ke Australia untuk melanjutkan SMP di "Saint Hill Dust", Australia itu, ia mengaku sama sekali belum bisa berbahasa Inggris. "Awalnya memang sulit mencari teman karena kendala bahasa, padahal hidup di negeri orang itu masalah teman sangat penting. Tapi lama-lama saya bisa menyesuaikan diri," kata sarjana arsitektur lulusan Universitas Western, Australia itu. Ia menegaskan bahwa meskipun lama berada di negeri Kanguru, namun ia tidak akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia karena orangtuanya sangat kental menanamkan budaya tersebut. "Saya sangat diajarkan budaya hormat kepada orangtua, saya juga sangat anti `free sex`. Saya berada di Australia mengambil yang positif-positif saja, seperti kemandirian, menaati hukum dan budaya tepat waktu," ujar perempuan kelahiran Surabaya, 11 Mei 1986 itu. Ditanya apakah ada yang berubah dari dirinya setelah menyandang predikat Miss Indonesia, ia mengemukakan saat ini dirinya harus menjadi teladan bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan. "Sekarang gerak gerik saya harus dijaga, harus rendah hati atau tidak sombong dan saya kira itu adalah cermin perempuan Indonesia," kata pemilik tinggi 165 sentimeter dan berat 48 kilogram itu. Ia mengakui bahwa dirinya tidak menyangka akhirnya menjadi orang terkenal. Hal itu sempat membuat dirinya shock, namun ia sadar harus bisa menguasai diri.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008