Semarang (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo, meminta pemerintah dan Polri tidak menggunakan standar ganda dalam menghadapi Front Pembela Islam (FPI) yang sejak lama telah bertindak anarkis. "Kami minta pemerintah dan Polri jangan menggunakan standar ganda membiarkan (FPI,red.) dari 2001 sampai sekarang," kata Tjahjo usai menghadiri penutupan aksi mogok makan di depan kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Selasa. Tjahjo menyatakan, memperjuangkan menegakkan syariat Islam adalah hak masyarakat. Tapi, jangan dengan anarki apalagi sampai pihak kepolisian membiarkan hal tersebut. "Ini negara hukum," ujarnya. Banteng moncong putih tindak tegas aksi kekerasan! Oleh karena itu, lanjut Tjahjo, pemerintah dan Polri harus menindak tegas terhadap aksi kekerasan tersebut. "Kami menyesalkan, di tengah-tegah acara yang berada dalam pengawalan polisi, tapi tidak ada tindakan," katanya. Disinggung perlu tidaknya, FPI dibubarkan? Tjahjo menilai hal itu, adalah urusan pemerintah. "Soal dibubarkan atau tidak, itu urusan pemerintah. Tapi tolong, pemerintah dan polisi jangan menerapkan standar ganda," tegas Tjahjo yang saat itu, mengenakan kemeja warna Hitam.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008