Bandung (ANTARA News) - Beberapa polisi dari Polresta Bandung Barat dan Polsekta Sukasari, masih berjaga-jaga di sekitar sekretariat DPW Front Pembela Islam (FPI) Kota Bandung di Jalan H Yasin, Sukasari, Kota Bandung, Rabu. Hingga Rabu petang aparat kepolisian dengan bersenjata lengkap masih tampak siaga. Di dalam sekretariat DPW FPI itu juga beberapa anggota laskar terlihat bersiaga penuh. "Kami berjaga-jaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan adanya orang-orang yang tidak suka dengan FPI," kata Ketua DPW FPI Kota Bandung, Saefulah Abdullah. Dikatakan dia, pihaknya sudah bertemu dan berdialog dengan 12 ketua Ormas Islam, termasuk dari NU, Muhammadiyah dan Persis. "Kami sepakat untuk tetap memelihara persatuan umat dan menjaga suasana kondusif Kota Kembang ini," ujar Saefulah. Dalam kesempatan itu, Saefulah menegaskan bahwa pihaknya menolak desakan pembubaran FPI. "Kami tidak akan membubarkan diri. Kami akan terus berjihad karena ini sudah menjadi prinsip kami," tandasnya. Dia mengaku tidak peduli dengan ancaman sweeping yang dilakukan oleh sekelompok organisasi tertentu. "Sampai saat ini kami masih di Jalan Haji Yasin No. 19 Masjid Al Hidayah, situasinya masih kondusif," ujarnya. Ancaman sweeping itu diantaranya muncul dari sekitar 600 orang anggota Pagar Nusa Jawa Barat yang tengah menggelar aksi di depan Gedung Sate Jalan Dipenogoro Bandung, Rabu. Mereka menuntut FPI dibubarkan dan akan men-sweeping anggota FPI. Salah seorang anggota Pagar Nusa, Nurodi mengatakan, aksi FPI sudah sangat keterlaluan, karena telah berulang kali melakukan kekerasan. "Oleh karena itu kami minta FPI dibubarkan terutama di Jawa Barat. Dan Kami juga akan melakukan sweeping terhadap anggota FPI dan menyita semua atributnya, tanpa ada kekerasan. Kami hanya akan menyita atribut FPI," tegas Nurodi yang mengklaim memiliki massa sebanyak 1.300 orang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008