Kediri (ANTARA News) - Sekitar 10 ribu karyawan PTPN melakukan aksi mogok kerja dengan menggelar unjukrasa di depan PG Ngadirejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa, memprotes pergantian jajaran direksi PTPN X di Surabaya, pada Jumat (14/6) lalu. Mereka menanggap pergantian direksi itu merupakan bagian dari skenario kerjasama opersional (KSO) antara PT Kencana Gula Manis dengan PTPN X dalam pengelolaan PG Ngadirejo. "Untuk itu, kami minta agar pemerintah membatalkan KSO tersebut, karena pergantian direksi ini jelas merugikan karyawan dan petani," kata Ketua Serikat Pekerja PTPN X, Joko Dariyono, saat memimpin aksi. Aksi para karyawan PTPN IX, X, XI dan XII itu didukung oleh karyawan PG Jombang Baru, PG Cukir, PG Pesantren Baru, PG Mrican, PG Lestari, PG Gempolkerep, PT Tembakau Klaten, PG Watutulis dan PG Krembung. Mereka yang datang dari berbagai tempat kerja dengan menggunakan bus karyawan itu, berkumpul di emplasmen PG Ngadirejo sejak pagi. Aksi penolakan KSO ini sudah yang ke tiga kali selama satu bulan, kata Joko menegaskan. Sebelumnya kepada wartawan di Surabaya, Senin (16/6), Deputi Meneg BUMN, Ir Agus Pakpahan mengemukakan, pergantian Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Adi Prasongko dan Direktur Keuangan Thendri Supriatno, bertujuan memperbaiki kinerja perusahaan dalam mencapai target program revitalisasi pabrik gula. "Tidak ada yang salah dari pergantian itu, karena memang ada klausul kalau direksi BUMN siap diganti kapan saja sesuai kebutuhan. Pergantian itu juga dilakukan melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)," katanya tanpa menyebut kapan RUPS itu berlangsung. "Memang perlu ada perubahan komposisi tim di jajaran direksi PTPN X, agar kinerja dan target yang ditetapkan bisa dicapai," katanya menambahkan. Selama kurun waktu 2006 hingga 2008 ini, kinerja PTPN X dinilai belum memuaskan dan tidak sesuai harapan pemerintah selaku pemegang saham, terutama dalam hal peningkatan produktivitas gula. Saat memberi keterangan, Agus Pakpahan didampingi sejumlah direksi PTPN X, salah satu diantaranya Subiyono yang akan menggantikan posisi Adi Prasongko sebagai direktur utama. Meski tidak dinyatakan secara eksplisit, namun Agus Pakpahan mengakui, kalau pergantian itu terkait dengan ketidakberhasilan direksi dalam mengamankan program revitalisasi PG Ngadiredjo PTPN X melalui kerja sama operasional (KSO) dengan PT Kencana Gula Manis (KGM). Program KSO PTPN X dengan KGM telah direncanakan sejak 2005 dengan tujuan meningkatkan produktivitas PG Ngadiredjo. Dari KSO tersebut, KGM menginvestasikan dana lebih dari Rp500 miliar untuk revitalisasi PG Ngadiredjo. Pergantian direksi di tengah gejolak karyawan PG Ngadiredjo dan Serikat Pekerja PTPN X yang menolak perjanjian KSO, memunculkan dugaan kalau dua direksi PTPN X itu sengaja dilengserkan untuk memuluskan rencana itu. Sumber lain menyebutkan, kedua direksi PTPN X itu mengundurkan diri, karena tidak setuju dengan rencana KSO yang berpotensi merugikan keuangan negara. Selain meminta pembatalan perjanjian KSO dengan PT KGM, SP PTPN X dalam aksi unjuk rasa di kantor PTPN X di Surabaya, Senin (16/6), juga menolak pergantian direksi tersebut. Agus Pakpahan tidak bersedia berkomentar lebih jauh soal pergantian kedua direksi BUMN tersebut, dan meminta pergantian itu tidak perlu dipermasalahkan lagi. Sementara itu, Subiyono yang dikonfirmasi pada kesempatan sama soal kemelut di PG Ngadiredjo Kediri, belum bersedia memberikan komentar dengan alasan belum resmi dilantik. "Saya `no comment` dulu, karena belum sertijab (serah terima jabatan)," kata Subiyono yang kini masih menjabat Kepala Dinas Perkebunan Jatim. ***8*** (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008