Denpasar (ANTARA News) - Instrumen gamelan Bali cukup diminati mahasiswa University Illinois Urbana, Amerika Serikat, mengingat paling tidak 800 dari 40.000 mahasiswa perguruan tinggi itu mendalami seni tradisional Pulau Dewata tersebut. "Mahasiswa yang mendalami gamelan dan tari Bali berasal dari berbagai negara, selain AS juga datang dari China, India dan Malaysia," kata salah seorang dosen perguruan tinggi tersebut, Dr Ketut Gede Asnawa, di Denpasar, Kamis. Ia datang ke tempat kelahirannya, Bali, untuk memimpin tim kesenian AS beranggotakan 25 orang bersama Rektor University Illinois Urbana, Karl Krames, guna turut memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-30. Lembaga pendidikan seni di AS itu memiliki sejumlah perangkat gamelan Bali, warisan dari seorang kolektor warga setempat. "Sedikitnya ada tujuh jenis gamelan Bali yang dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar-mengajar di lembaga pendidikan tinggi seni tersebut," ujar Asnawa. Dosen tetap pada University Illinois Urbana AS itu menambahkan, gamelan Bali yang dikembangkan dalam proses belajar-mengajar itu antara lain semarpagulingan, semaradana, gong kebyar, gambang, angklung dan blaganjur. Hasil binaan terhadap anak didiknya mengenai gamelan Bali akan ditunjukkan kepada masyarakat Pulau Dewata dalam memeriahkan PKB di Gedung Ksiarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Kamis (20/6) malam. Penampilan tersebut merupakan kolaborasi seni musik klasik Amerika Serikat-gamelan Bali yang melibatkan 25 mahasiswa setelah dua semester berlatih mendalami gamelan Bali. Mahasiswa hasil seleksi terbaik itu telah melakukan persiapan secara matang dalam penguasaan instrumen gamelan Bali yang dipadukan dengan musik modern. "Harapan kami mampu memberikan gambaran kepada masyarakat, bahwa instrumen gamelan Bali juga berkembang di AS," ujar Asnawa. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008