Semarang (ANTARA News) - Kasus penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di beberapa daerah di Jawa Tengah mulai meningkat sehingga masyarakat diminta mewaspadai serangan penyakit itu, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr. Hartanto. "Kasus penyakit ISPA, seperti pilek, flu, batuk, dan demam di daerah-daerah saat musim kemarau biasanya terjadi peningkatan. Kita mendapat laporan dari daerah-daerah memang terjadi peningkatan kasus ISPA," kata Hartanto, di Semarang, Rabu. Daerah yang kini terjadi peningkatan kasus penyakit ISPA, antara lain Kabupaten Pati, Jepara, Kudus, Demak, Rembang, Sukoharjo, Cilacap, Brebes, Tegal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Sragen, Pemalang, dan Surakarta. Kasus penyakit ISPA yang mulai meningkat di berbagai daerah di Jateng itu, katanya, tidak membahayakan jiwa penderita karena dengan istirahat yang cukup biasanya penyakit ISPA cepat sembuh. Hartanto menjelaskan, musim kemarau merupakan pencetus utama munculnya pnyakit ISPA sehingga masyarakat diminta untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh dengan baik agar tidak terkena penyakit ini. "Biasanya jika dalam satu rumah ada yang terkena ISPA, tidak lama kemudian semua penghuni akan terkena penyakit ini. Penularannya memang cepat sekali, tetapi penderita ISPA akan cepat sembuh jika untuk istirahat total," katanya. Hartanto mengakui, musim kemarau merupakan pemicu merebaknya penyakit ISPA. Penyakit ini tidak pandang bulu karena menyerang siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk beristirahat total jika menderita batuk, pilek, flu, dan demam. Penyakit itu tidak membahayakan jiwa penderita sehingga masyarakat tidak usah resah. "Jika memang ada tambahan keluhan lain, maka sebaiknya penderita ISPA sebaiknya dibawa ke RS maupun Puskesmas untuk mendapatkan diagnosa untuk memastikan penderita terkena ISPA atau bukan," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008