Wina (ANTARA News) - Pelatih Spanyol, Luis Aragones, menyatakan keyakinannya gelar juara Euro 2008 yang mereka raih akan meninggalkan warisan sebagai permainan sepak bola indah. Sejak pertandingan pertama ketika mempecundangi Rusia 4-1 di babak penyisihan grup, sampai kemenangan 1-0 atas Jerman di final, Spanyol, menurut Aragones, telah menampilkan kelas dan keindahan sepak bola di Euro 2008, yaitu keindahan permainan yang bebas mengalir. "Bagi mereka yang mencintai sepak bola pasti ingin menyaksikan permainan seperti itu," kata Aragones yang akan segera meninggalkan posnya setelah bertugas selama empat tahun. Pelatih yang memasuki usia 70 tahun dan merupakan pelatih tertua di Euro 2008 itu berhasil mengakhiri penantian Spanyol selama 44 tahun. Ia kemudian menambahkan, "Penonton ingin melihat pemain yang bisa mengumpan bola dengan baik, menyerbu ke daerah penalti dan kemudian mencetak gol." "Mereka pasti melihat Spanyol sebagai model bagaimana seharusnya bermain bola," katanya, seperti dilaporkan AFP. ""Kami telah memenangi turnamen ini secara brilian. Ini adalah hari yang berbahagia bagi pemain, staf pendukung, saya sendiri dan semua warga Spanyol." "Sekarang kami bisa mengatakan bahwa kami bisa merebut gelar juara. Saya berharap Spanyol akan terus melaju dan meraih lebih banyak gelar," kata Aragones. Aragones secara khusus juga memuji penampilan Fernanto Torres, penyerang Liverpool yang mencetak gol tunggal untuk mengantar kemenangan Spanyol. "Fernando adalah pemain yang hebat di Liverpool dan dalam tim kami. Ia mempunyai kecepatan. Saya selalu mengatakan kepadanya bahwa ia adalah pemain muda (24 tahun) dan bisa menjadi salah satu pemain terbaik dunia," katanya menambahkan. Tapi Aragones, yang sebelumnya sempat mengecam Federasi Sepak Bola Spanyol karena tidak menawarinya perpanjangan kontrak, menolak untuk menjawab pertanyaan seputar masa depannya. Tapi semua tanda mengarah pada kemungkinan ia kembali menangani klub, yaitu Fenerbahce, sedangkan mantan pelatih Real Madrid Vicente del Bosque disebut-sebut sebagai calon penggantinya di timnas Spanyol. Mengenai pertandingan final menghadapi Jerman, Aragones mengakui bahwa ia sempat diliputi rasa cemas pada awal pertandingan. "Pada menit-menit pertama pertandingan, kami sempat khawatir karena Jerman mulai menguasai pertandingan, tapi pada menit ke-15 ketika usaha kami menerpa tiang gawang, saya mulai merasa yakin kalau kami bisa tampil sebagai pemenang dan kami kemudian pun mulai tampil lebih baik," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008