Toyako, Jepang, (ANTARA News) - Kelompok Delapan (G-8) negara-negara industri maju Rabu menyerukan kepada Iran agar menghentikan program nuklirnya, namun kembali menyatakan akan berusaha dan mencari pemecahan masalah tersebut melalui perundingan. "Kami menyatakan keprihatinan mendalam terhadap dampak proliferasi nuklir yang dilakukan oleh program nuklir Iran, dan Iran masih terus tidak bersedia untuk memenuhi tanggungjawab internasionalnya," kata para pemimpin G-8 dalam pernyataan yang dikeluarkan pada pertemuan mereka di Toyako, Jepang. Para pemimpin negara maju menyerukan Iran agar menuruti resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang ditujukan kepada masalah tersebut, dan `menghentikan semua kegiatannya yang bertalian dengan pengayaan uranium.` Namun, mereka juga berjanji untuk memberikan dukungan atas upaya-upaya yang dilakukan China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris dan AS untuk memecahkan masalah itu `melalui perundingan.` Pejabat tertinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana, telah berkunjung ke Teheran pada 14 Juni untuk menyampaikan satu paket insentif baru Uni Eropa. Paket tersebut dirancang untuk meminta Iran jangan melanjutkan program nuklirnya, yang menurut negara-negara Barat dimaksudkan untuk keperluan militer. Para pemimpin G-8 juga menyerukan kepada Iran untuk memberikan tanggapan positif terhadap tawaran tersebut, Rabu. Dalam pernyataan mereka, para pemimpin G-8 juga menyambut baik pengumuman Korea Utara bahwa pihaknya akan mengakhiri program nuklirnya. Korea Utara telah mengancurkan tower pendinginnya di instalasi nuklir Yongbyon untuk menunjukkan bahwa mereka bersikap serius. Tetapi para pemimpin G-8 Rabu juga menyerukan agar pemerintah-pemerintah melakukan kerjasama sepenuhnya dalam proses verifikasi, termasuk pelaksanaannya, demikian diwartakan DPA. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008