Banda Aceh, (ANTARA News) - Kekerasan dengan menggunakan senjata illegal yang dilakukan orang/kelompok tertentu dengan motif perampokan, pemerasan, tekanan dan menakuti rakyat ternyata masih terjadi, terutama di pedesaan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo. "Menghadapi situasi ini, saya minta Kodam Iskandar Muda bekerja sama dan berkoordinasi dengan Polri dan Pemerintahan daerah untuk menutup peluang dan kesempatan para penjahat, pelaku kriminal dan pelaku tindak pindana untuk menghentikan aksinya," katanya pada sertijab Pangdam IM dari Mayjen TNI Supiadin AS kepada Mayjen TNI Soenarko, di Banda Aceh, Senin. Masyarakat diimbau untuk tidak lagi takut melaporkan ke aparat keamanan terhadap adanya perbuatan-perbuatan yang merugikan masyarakat yang dilakukan para penjahat. "Mari kita samakan langkah dan tindakan untuk bersatu padu menjaga dan memelihara perdamaian serta mewujudkan kemakmuran rakyat Aceh," katanya. Hilangkan sentimen primordialisme dan egosektoral karena perdamaian adalah suatu proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran serta sinergi dan semua komponen bangsa, sehingga perlu dikembangkan terus sikap lebih tolerans. "Situasi keamanan di Aceh pasca penandatangan nota kesepahaman (MoU) damai di Helsinki sungguh cukup membangakan kita semua," katanya. Kenyataan itu terlihat kini tidak adanya lagi konflik bersenjata, tidak ada lagi Gerakan Aceh Merdeka. Kini yang ada perekonomian rakyat mulai menggeliat dan telah menyumbangkan bagi pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di daerah ini. Menurut dia, prestasi yang diraih dan diakui dunia internasional itu merupakan hasil kerja sama dan adanya kepedulian tinggi dari seluruh komponen masyarakat di daerah ini yang bersama pemerintah daerah, TNI dan Polri berkomitmen untuk menciptakan dan memelihara kondisi ini dalam wadah NKRI. Kondisi damai ini harus terus dijaga dan dipelihara serta terus diupayakan dari waktu ke waktu. Jangan lagi membiarkan rakyat yang sudah lelah dengan konflik selama ini masih dibebani tindakan-tindakan yanga hanya berorientasi kepentingan sempit dari orang-orang yang memang tidak ingin suasana damai tercipta di Aceh. "Saya minta agar Kodanm IM bekerja sama dan berkoordinasi dengan Polri dan Pemerintah daerah untuk menutup peluang bagi para penjahat, pelaku kriminal dan pelaku tindak pidana," tegasnya. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008