Jakarta (ANTARA News) - PT Unilever Indonesia Tbk memperluas pasar produk makanan ringannya "Taro" ke pasar Sumatera dengan mendirikan pabrik baru di Medan belum lama ini. Direktur Divisi Makanan Unilever Indonesia, Okky Damayanti, dalam keterangannya kepada ANTARA Selasa menyebutkan bahwa pendirian pabrik baru di Sumatera itu merupakan bagian strategi Unilever memperkuat posisi bisnisnya di tengah tumbuhnya pasar makanan ringan yang menjanjikan. Menurut Nielsen Retail Audit 2007, kata Okky, pasar makanan ringan (snack) di Indonesia tumbuh sekitar 27 % dengan pertumbuhan volume 34 %, sedangkan secara nilai (value) tumbuh 40 %. "Dalam rangka mencapai misi ini Taro menerapkan sinergi dengan mengawinkan strategi komunikasi pemasaran terpadu sekaligus melakukan efisiensi rantai produksi dan distribusi dengan mengoperasikan pabrik baru di Sumatera", tutur Okty disela-sela pembukaan pabrik Taro di Medan beberapa waktu lalu. Strategi ini merupakan kejelian Taro sebagai upaya mendekatkan diri kepada konsumen. Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Medan (KIM) ini khusus dialokasikan untuk memproduksi Taro yang sebelumnya di pasok dari Jakarta. Medan adalah kota ketiga terbesar di Indonesia, di samping sebagai pintu utama jalur perdagangan di Sumatra. "Itulah alasan kami memilih kota Medan yang lokasinya amat strategis, selain untuk efisiensi biaya produksi dan juga kami melihat potensi pasar di Pulau Sumatra yang belum tergarap dengan baik." tukas Okty Damayanti. "Hadirnya pabrik Taro di Medan ini kami harapkan dapat kian memperkuat penetrasi di jaringan pasar tradisional dan pasar moderen, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi dua pabrik kami yang berlokasi di Gunung Putri, Bogor dan Surabaya," jelas Okty. Pabrik baru di Medan itu, kata Okty, dalam tahap awal akan melayani area Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau, dan Aceh. Brand Manager Taro Amalia Sarah Santi memaparkan, seperti dijelaskan diawal hadirnya pusat produksi Taro di Medan, juga kian memudahkan Taro untuk menjalankan aktivitas komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication) di wilayah Sumatra. "Brand activation Taro yang tadinya difokuskan di pulau Jawa akan diperluas ke wilayah Sumatera," tutur Sarah. Selain melalui promosi below the line dan above the line, dari sisi kualitas, Taro juga selalu mengutamakan pemakaian bahan baku bermutu dengan proses pengolahan yang higienis serta kemasan allumunium foil yang bermutu tinggi, dengan tujuan utama agar aman dikonsumsi masyarakat. Kemasan alumunium foil tersebut tahan terhadap panas matahari dan kedap udara sehingga kerenyahan dan kualitas makanan yang di dalamnya tetap terjaga kualitasnya. Dalam pengoperasian pabrik di Medan, Unilever menggandeng Aditama GrahaMas, anak perusahaan Grup Kamadjaja. Eric Kamadjaja, Direktur Aditama GrahaMas, selaku mitra usaha Unilever mengatakan,"Kami bangga telah dipercaya Unilever untuk mengelola pabrik Taro di Medan. Unilever adalah salah satu mitra usaha kami yang terbesar, dan jalinan kerjasama Grup Kamadjaja dengan Unilever sudah berlangsung lebih dari 30 tahun lamanya." Kamadjaja yang berkantor pusat di Surabaya juga memberikan jasa logistik end to end yang menyediakan layanan mulai transportasi, pergudangan (warehousing) hingga pengemasan (packaging). Sebelumnya, pada Agustus 2007 lalu, Kamadjaja mengoperasikan pusat distribusi untuk Unilever di Pekanbaru, Riau. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008