Berlin (ANTARA News) - PM Irak Nuri al Maliki mengemukakan kepada sebuah majalah Jerman ia mendukung pernyataan kandidat presiden AS Barack Obama bahwa AS harus meninggalkan Irak dalam 16 bulan. Dalam satu wawancara dengan suratkabar Der Spiegel yang disiarkan Sabtu, Maliki mengatakan ia ingin pasukan AS ditarik dari Irak secepat mungkin. Kandidat presiden AS dari partai Demokrat Barack Obama berbicara tentang 16 bulan itu. Kami kira , akan ada satu rencana waktu yang tepat bagi penarikan pasukan, dengan kemungkinan perobahan-perobahan kecil." Itu adalah pertama kali ia mendukung jadwal waktu penarikan pasukan yang disampaikan Obama, yang sekarang sedang mengunjungi Afghanistan dan akan ke Irak sebagai bagian dari lawatannya ke Eropa dan Timur Tengah. Pernyataan Maliki itu disiarkan sehari setelah Gedung Putih mengatakan ia dan Presiden AS George W.Bush sepakat bahwa satu perjanjian keamanan yang sekarang sedang dirundingkan antara mereka harus termasuk satu "batas waktu" bagi penarikan pasukan AS. Bush menolak menetapkan satu jadwal penarikan pasukan, dan Gedung Putih mengatakan batas waktu telah disepakati kedua pemimpin itu bukan satu kerangka waktu yang khusus yang didesak partai Demokrat dan bisa diatur berdasarkan kondisi di lapangan. Lawan Obama dalam pemilihan presiden Nopember mendatang, Senator dari partai Republik John McCain , mengeluarkan sebuah pernyataan dari kampanyenya yang menegaskan alasan yang sama McCain dengan Maliki. "John McCain yakin penarikan itu harus didasarkan pada kondisi di lapangan," kata pernyataan itu. "Perdana Menteri Mailiki berulangkali menegaskan pandangan yang sana, dan hari ini kembali diucapkannya. Waktu bukan hal yang begitu penting apakah kami akan mundur dengan kemenangan dan terhormat, yang tampaknya tidak diperhatikan Barack Obama." Dalam pernyataannya di Der Spiegel, Maliki menyetujui jadwal waktu 16 bulan yang didukung Obama, tetapi seorang jurubicara Gedung Putih mengatakan tidak ada kontradiksi. "Pemerintah kami telah melakukan pendekatan dengan kantor PM Maliki," kata jurubicara Gedung Putih Scott Stanzel dalam satu e-mail. "Dalam wawancara itu, perdana menteri menegaskan setiap keputusan akan didasarkan pada kelanjutan perkembangan-perkembangan yang positif." Maliki, yang menurut rencana akan mengunjungi Jerman pekan depan, menyarankan satu jadwal waktu harus ditetapkan bagi penarikan pasukan AS tetapi para pejabat AS lebih berhati-hati, walaupun situasi keamanan membaik. "Amerika menghadapi kesulitan untuk menyetujui satu jadwal waktu yang konkrit untuk keluar dari Irak karena hal itu tampaknya seperti satu pengakuan kalah terhadap mereka. Tetapi itu tidak benar," kata Maliki kepada Der Spiegel. Sekitar lima tahun setelah invasi pimpinan AS, masih ada sekitar 140.000 tentara AS di Irak, demikian Reuters.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008