Lampung Barat (ANTARA News) - Dua dari lima ekor harimau Sumatera asal Aceh yang dilepaskan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung Barat, dipasangi alat pemantau canggih. Direktur Taman Safari Indonesia (TSI), Tony Semampu, di Belimbing, Bengkunat, Kabupaten Lampung Barat, Selasa, mengatakan, dengan alat yang terpasang dilehernya aktivitas dua harimau itu dapat terus dipantau melalui jaringan komunikasi satelit. Ketua Forum Harimau Kita, Hario Wibisono, menjelaskan, selain menggunakan peralatan paling canggih, pelepasan liar kedua harimau itu juga didukung berbagai pihak di dunia, termasuk kalangan swasta. Melalui alat itu, dua ekor satwa langka itu dapat terus dipantau keberhasilannya dalam menjalani proses adaptasi di lingkungan barunya. Pelepasliaran harimau itu yang pertama kali pula melibatkan warga Indonesia secara keseluruhan. Menteri Kehutanan, MS Ka`ban, mengharapkan, pelepasliaran harimau itu bisa menjadi model konservasi di Indonesia yang berhasil dan dapat diterapkan di tempat lain. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008