Padang (ANTARA News) - Penghuni panti jompo (wreda) binaan Dinas Sosial (Dinsos) Sumatera Barat mengalami peningkatan cukup signifikan dalam lima tahun terakhir, dampak peningkatan usia harapan hidup serta perubahan gaya hidup sebagian besar masyarakat di provinsi itu. Wakil Kepala Dinas Sosial Sumatera Barat, Achmad Charisma, di Padang, Selasa, mengatakan, data Dinas Sosial Sumbar, pada 2002/2003, jumlah penghuni panti jompo hanya sekitar dua hingga lima orang, namun pada tahun 2008 sudah meningkat sekitar 50 orang. Dia menjelaskan, saat ini ada dua panti jompo yang berada di bawah pengelolaan Dinsos Sumbar, yaitu Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) yang terletak di Sicincin (PSTW Sabai Nan Aluih) dan di PSTW Kasih Sayang Ibu di Cubadak, Batusangkar. Kedua panti itu berperan dalam menampung para lansia dititipkan oleh pihak keluarga dan para lansia yang memang sudah tidak ada lagi anggota keluarga dan kerabatnya. Selain mendirikan sekaligus mengelola panti binaan, kata Achmad, Dinsos Sumbar juga memberikan pelayanan dan melakukan pembinaan terhadap panti jompo swasta yang ada di Sumbar. Kini dua panti jompo swasta yang dibina oleh pemerintah melalui Dinsos Sumbar adalah PSTW Syeikh Burhanuddin di Padang Pariaman dan PSTW Kasih Ibu di Kabupaten 50 Kota. Namun dalam pembinaan dan pengelolaannya, kata Achmad, Dinsos Sumbar saat ini terkendala pendanaan dalam operasional panti jompo tersebut. "Kami menganggarkan Rp14.000/orang penghuni panti. Jumlah itu jelas tidak mencukupi karena sebagai perbandingan untuk satu kali makan saja membutuhkan dana hingga Rp8.000," ungkap Achmad. Oleh karena itu, tambah Achmad, Dinsos sangat mengharapkan uluran tangan dan bantuan dari semua pihak yang mau menjadi donatur bagi panti jompo. "Upaya lain dilakukan Dinsos mengintensifkan kerja sama dengan sejumlah dinas dan instansi terkait untuk meningkatkan kepedulian terhadap lansia yang ada di Sumbar, misalnya dengan Dinas Kesehatan," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008