Banjarmasin (ANTARA News) - Kericuhan mewarnai pertandingan sepak bola Liga Indonesia (Ligina) Divisi II zona Kalimantan yang digelar di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Rabu Sore, yang mempertemukan kesebelasan Persista Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) melawan Persikubar Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim). Kericuhan terjadi bukan antar pemain, melainkan setelah terjadinya tindak pengeroyokan terhadap wasit yang dilakukan para pemain Persista karena mereka menilai kepemimpinan wasit tidak adil. Wasit Hari Mulyono yang memimpin pertandingan mulanya melihat ada sebuah pelanggaran yang dilakukan salah seorang pemain Persista, namun melihat wasit hendak meniup peluit dan mencabut kartu, tiba-tiba Khadafi pemain Persista dengan nomor punggung tujuh langsung mengejar wasit seraya melakukan penyerangan. Melihat temannya menendang wasit, akhirnya beberapa pemain Persista yang lain juga turut terlibat dalam perkelahian tidak seimbang itu. Namun, dengan kesigapan petugas keamanan yang menjaga lapangan, wasit Hari Mulyono berhasil diselamatkan dari amukan para pemain Persista. Pertandingan babak pertama sendiri berlangsung begitu cepat karena pertahanan Persista selalu tertekan, bahkan pada menit 25, terjadi aksi gol bunuh diri dari pemain Persista, lantaran bola terlalu dekat gawang dan ternyata tindakan penyelamatan yang dilakukan Voller, pemain Persista dengan nomor punggung 13 itu malah berbuah gol bunuh diri. Setelah terjadi gol pertama itu, pada babak kedua, persisnya di menit 63, pertahanan Persista kembali diobrak-abrik anak-anak Persikubar dan persis di dalam kotak pinalti pelanggaran terjadi sehingga membuat wasit memberi hadiah tendangan penalti kepada Persikubar. Tendangan penalti yang diambil Irwanto pemain Persikubar dengan nomor punggung 16 itu ternyata berhasil menambah jumlah gol pada timnya sehingga kedudukan menjadi 2-0. Tidak lama berselang, pada menit ke-74, terjadilah kericuhan antara pemain Persista dengan wasit. Atas kericuhan yang sempat menghentikan pertandingan beberapa menit itu, Persista harus rela kehilangan empat pemainnya karena mendapat kartu merah. Main dengan jumlah tujuh pemain, tentunya membuat pertahanan Persista carut marut dan akhirnya tiga gol kembali terjadi sebelum wasit pengganti meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan. Dengan tambahan tiga gol terakhir itu, akhirnya skor berubah menjadi 5-0 untuk kemenangan Persikubar dari "Bumi Mulawarman" Kaltim tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008