Washington,  (ANTARA News) - Presiden-terpilih AS Barack Obama, Ahad, menegaskan kembali janjinya untuk menutup kamp penjara Teluk Guantanamo tapi mengakui penutupan itu mungkin tidak akan terjadi dalam 100 hari masa jabatannya.

"Lebih sulit ketimbang yang saya kira banyak orang sadari," Obama mengatakan dalam wawancara yang disiarkan Ahad di dalam program "This Week"  ABC seperti dilaporkan AFP.Penjara militer kontroversial itumasih menahan sekitar 250 "tersangka teroris".

Ketika ditanya apakah ia akan berusaha untuk menutup kamp itu dalam 100 hari masa jabatannya sebagai presiden, Obama mengatakan, "Itu tantangan."

"Saya pikir akan diperlukan beberapa waktu dan tim hukum kami akan bekerja untuk berkonsultasi dengan aparat keamanan nasional kami ketika kita membicarakan untuk membantu merancang apa tepatnya yang kita perlu lakukan," kata Obama.

Namun Obama, yang akan menjabat pada 20 Januari, menambahkan dengan sungguh-sungguh bahwa penjara di pangkalan Angkatan Laut AS di Kuba  akan ditutup.

"Saya tidak ingin mendua mengenai hal ini. Kami akan menutup Guantanamo dan kami akan meyakinkan bahwa prosedur yang kami buat adalah prosedur yang mematuhi konstitusi kita," katanya.

"Itu bukan hanya sesuatu yang benar untuk dilakukan, tapi itu benar-benar harus menjadi bagian dari strategi keamanan kami yang lebih luas karena kami akan mengirim pesan kepada dunia bahwa kami serius nengenai nilai-nilai kami," katanya.

Kelompok kebebasan sipil di seluruh dunia telah mengutuk dengan keras penjara Guantanamo, yang didirikan pada 2002 untuk menampung "petempur musuh" yang ditangkap dalam "perang melawan terorisme" pemerintah George W. Bush terutama pada saat perang di Afghanistan.

Penghuni Guantanamo pernah mencapai sekitar 800 tawanan dan sebagian besar tidak pernah didakwa.

Dari 250 tawanan yang tersisa, hanya sekitar 20 tawanan yang didakwa, termasuk lima orang yang dituduh membantu mengorganisir serangan 11 September.

"Bagian dari tantangan yang anda hadapi adalah bahwa ada sekelompok orang yang telah ditahan, banyak dari mereka yang mungkin sangat berbahaya yang belum pernah diadili atau belum menerima putusan hakim," kata Obama.

"Beberapa  bukti terhadap mereka mungkin telah tercemar meskipun itu benar."

Obama mengatakan kesulitan yang akan muncul adalah "bagaimana menyeimbangkan pembentukan proses yang mengikuti pemerintahan berdasar hukum, hak untuk diperiksa di depan hakim, prinsip-prinsip dasar sistim hukum Inggris-Amerika, dengan melakukannya dengan cara yang tidak menghasilkan pembebasan orang yang bermaksud meledakkan kita".

Kelompok hak asasi manusia Amnesty Internasional, Jumat, meminta Obama untuk mengumumkan tanggal bagi penutupan penjara Teluk Guantanamo.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009