Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kapal Kargo MV Damai Lestari yang mengangkut pupuk sebanyak 10.800 ton asal Gresik tujuan Belawan, Medan, Jumat (1/8) pukul 03.00 WIB dinihari tenggelam di perairan Selat Malaka. Kapal tenggelam sekitar 20 mil dari Bagan Siapi-api setelah bagian tengah kanan lambung kapal ditabrak kapal tanker MT Pancoral. "Dari 22 jumlah total ABK (anak buah kapal) sebanyak 19 orang berhasil dievakuasi dan dalam kondisi selamat, dua lainnya tewas dan satu hilang," ucap Danlanal Tanjung Balai Karimun (TBK), Letkol (P) Kusmayadi di Makolanal TBK, Sabtu. Kapal kargo itu bertolak dari Gresik, Minggu (13/8) menuju Belawan. Selama dalam perjalanan kapal sering mengalami kerusakan. Hingga tiba di lokasi kejadian Jumat (1/8) sekitar pukul 02.55 WIB kapal kehabisan bahan bakar, selanjutnya kapal hanya mengapung sambil memberikan isyarat emergency. Pada saat itulah MV Damai Lestari ditabrak. Seluruh ABK mencoba untuk menyelamatkan diri mengunakan dua sekoci. Dua orang dari 22 abk tewas, yakni Second Officer, Sudirman (26) asal Makasar dan First Engineer, Risdianto asal Pati. Penyebabnya diduga akibat tersedot oleh arus kapal yang tenggelam. Sedangkan satu ABK lagi Second Engineer, Impolhotbin Nadeak hilang. Menurut Second Engineer, Gito saat kapal mengapung posisi dirinya berada di bagian belakang kapal karena tidak bekerja. Ketika terjadi tabrakan dirinya langsung terjun ke laut hingga akhirnya berhasil menaiki sekoci penyelamat. Sekitar pukul 11.00 WIB sekoci penyelamat juga mengalami kerusakan. Namun enam korban berhasil diselamatkan oleh VLGC Flanders Loyalty yakni Alwien, Rudiyanto, Lanang, Martinus, Tri dan Arnold. Sedangkan 13 korban yang berada di sekoci masing-masing Purwadi, Antonius, Mistanto, Erizal, Gito, Arima, Wahyudi, Beni Repianto, Warto, M.Jamil, Abdul, Beni, Supriadi diselamatkan oleh kapal MV SCF Khibini. Korban dibawa oleh kedua kapal ke perairan Singapura, kemudian pihak kapal menghubungi pimpinan agen kapal Admiral Lines cabang TBK sekitar pukul 20.00 WIB memberitahukan telah terjadi tabrakan. Pimpinan agen menghubungi Lanal TBK untuk meminta bantuan evakuasi. Mendapat informasi itu Lanal TBK langsung mengerahkan Patkamla Manda untuk melakukan evakuasi selanjutnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008