Itu karena adanya dukungan pemerintah terhadap pengembangan keuangan syariah
Jakarta (ANTARA) - Indonesia berhasil meraih posisi teratas untuk pasar keuangan syariah global dalam Global Islamic Finance Report (GIFR) dengan mencetak skor 81,93 pada Islamic Finance Country Index (IFCI) 2019.

Capaian tersebut merupakan prestasi yang sangat baik setelah sebelumnya pada 2018 Indonesia hanya bisa menduduki peringkat ke enam dengan skor 24,13.

“Itu karena adanya dukungan pemerintah terhadap pengembangan keuangan syariah,” kata Director General of Cambridge Institute of Islamic Finance (Cambridge-IIF) Humayon Dar di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Sri Mulyani dianugerahi gelar tokoh pemajuan ekonomi syariah

Humayon menjelaskan ada delapan faktor yang menjadi pertimbangan antara lain efektivitas DSN sebagai pengawas syariah, regulasi yang berhubungan dengan keuangan syariah, dan jumlah bank syariah, UUS (Unit Usaha Syariah), BPRS, serta institusi non bank syariah di sebuah negara.

“Jumlah aset dan keuangan syariah, populasi muslim, sukuk, pendidikan dan budaya itu juga,” ujarnya.

Ia mengatakan, peran Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang bertugas untuk mempercepat, memperluas, dan memajukan pengembangan keuangan syariah untuk mendukung perekonomian nasional juga sangat mendukung teraihnya capaian itu.

Melalui pembentukan KNKS sesuai Peraturan Presiden Nomor 91/2016, populasi muslim Indonesia yang menempati porsi 13 persen dari total penduduk muslim global atau setara 215 juta jiwa bisa terakomodasi dengan baik dalam mekanisme keuangan syariah.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Brodjonegoro berharap penghargaan dan capaian ini bisa mendorong motivasi seluruh pemangku ekonomi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

“Perkembangan industri keuangan syariah tidak lepas dari peran serta institusi pendidikan dalam menyediakan serta meningkatkan kualitas SDM keuangan syariah,” katanya.

Sebagai informasi, Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019 merupakan laporan tahunan perbankan dan keuangan syariah yang dipublikasikan oleh Cambridge Institute of Islamic Finance (Cambridge-IIF) dan diproduksi oleh Cambridge IFA yaitu sebuah think thank global untuk industri perbankan dan keuangan yang berbasis di Inggris.

Baca juga: Kontribusi aset keuangan syariah capai 8,71 persen pada Juli 2019
Baca juga: OJK dorong peningkatan akses keuangan syariah lewat bank wakaf mikro


Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019