Surabaya (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub), Jusman Syafii Djamal, kembali menegaskan bahwa rekaman pembicaraan terakhir pilot Adam Air yang jatuh di Perairan Majene, Sulawesi Barat, adalah palsu. Menhub usai menandatangani pembangunan jaringan KA di wilayah "Gerbangsusila" di Surabaya, Selasa, mengatakan, rekaman yang beredar di masyarakat terdapat perbedaan dengan yang asli. Meski Menhub awalnya tampak enggan mengungkapkan perbedaan rekaman yang asli dan palsu, tapi ia mengatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan, yakni suara gaduh. Suara gaduh itu, ia menduga sengaja disisipkan oleh pembuat rekaman palsu untuk meyakinkan bahwa rekaman itu asli. "Seharusnya tidak ada suara gaduh," kata Jusman. Ia mengatakan, pembicaraan pilot Adam Air yang terekam kotak hitam saat ini masih tersimpan di Departemen Perhubungan, sedangkan salinan rekaman juga masih ada di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Satu masih ada di Dephub dan copy-nya masih ada di KNKT. Tersimpan rapi, tidak mungkin bocor," tandasnya. Sementara itu, dalam kesempatan itu Departemen Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Jatim bekerjasama dalam pengembangan jaringan transportasi Kereta Api untuk wilayah Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Pasuruan - Sidoarjo - Lamongan (Gerbangkertasusila). Naskah kesepahaman kerjasama tersebut ditandatangani Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Jamal dan Gubernur Jatim, Imam Utomo, di Stasiun Gubeng, Surabaya. Pengembangan sarana transportasi KA itu menurut rencana dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama meliputi Stasiun Kandatang-Surabaya-Waru-Sidoarjo yang mencakup 42 kilometer diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp4,1 triliun. Sementara tahap dua yang meliputi Lamongan-Mojokerto-Tarik dan sekitarnya diperkirakan menelan biaya sebesar Rp13,2 triliun.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008