Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan properti dan investasi PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk melalui anak perusahaannya PT Hotel Cikini Realty telah membangun dan mengoperasikan hotel baru di kawasan Cikini Jakarta Pusat dengan nama Hotel Formule 1. Pengoperasian hotel yang dibangun di kawasan eks kolam renang Cikini itu, dibuka secara resmi oleh Walikota Jakarta Pusat, Sylviana Murni, Jumat. Dalam sambutannya, Sylviana mengatakan, pembangunan hotel Formule 1 diharapkan dapat meningkatkan citra Kota Jakarta sebagai destinasi (tujuan) wisata, selain juga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Kepada Jakarta Setiabudi Internasional, Sylviana berpesan agar perusahaan itu dalam mengembangkan properti dan perhotelan tetap memelihara ruang terbuka hijau. Sylvana mengaku gembira karena dalam membangun hotel Formula 1 di eks kawasan kolam renang Cikini itu, keberadaan kolam renang yang legendaris bagi warga Jakarta tersebut tetap dipertahankan. Mengenai kepariwisataan di Jakarta Pusat, Sylviana menyebut jumlah wisatawan yang mengunjungi Jakarta dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2006 tercatat ada 1,31 juta wisatawan berkunjung ke Jakarta, kemudian naik menjadi 1,57 juta pada 2007, dan ditargetkan 2008 mencapai 2 juta orang. Menurut keterangan Jakarta Setiabudi Internasional, hotel Formule 1 ini dibangun mulai Juli 2007 dan selesai Juli 2008. Pembangunan hotel tersebut merupakan kerjasama Grup Jakarta Setiabudi Internasional dengan Accor Asia Pasific. Sebelum membangun Formule 1 Cikini, Grup Jakarta Setiabudi juga sudah mengoperasikan Formula 1 Menteng dengan rata-rata tingkat hunian 90 persen. Hotel Formule 1 Menteng maupun Cikini merupakan bagian dari jaringan 380 hotel Formule 1 yang tersebar di Eropa, Australia, Brazil, Afrika Selatan, dan Jepang. Berdasarkan laporan keuangan tahunan per 31 Desember 2007, Jakarta Setiabudi Internasional membukukan pendapatan Rp811,76 miliar, naik dibanding 2006 yang hanya Rp657,95 miliar. Dengan pendapatan yang menguat itu, Jakarta Setiabudi membukukan laba bersih Rp26,65 miliar. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008