Kediri,(ANTARA News) - PT PLN Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Kediri, Jawa Timur menggelar sayembara penangkapan pelaku vandalisme yang telah merugikan para pelanggan BUMN itu. "Kami mengundang peran aktif masyarakat, baik dengan memberikan informasi terhadap upaya vandalisme atau menangkap langsung pelakunya", kata Manajer PT PLN UPJ Kediri, Cipto Basuki di Kediri, Minggu. Mengenai bentuk kompensasi yang akan diberikan, dia menolak menyebutnya secara rinci dan terbuka. "Bagi pelapor dan masyarakat yang menangkap pelakunya, nanti akan kami undang sendiri", katanya. Menurut dia, tindak vandalisme berupa pencurian kabel dan peralatan vital milik PLN saat ini cukup memprihatinkan, selain telah mengakibatkan kerugian materi yang cukup besar. Bahkan dia menyebutkan, nilai kerugian untuk setiap travo induk yang dirusak oleh pelaku vandalisme bisa mencapai sekitar Rp30 juta. Padahal, pelaku hanya mengincar kabel berdiameter 20 milimeter sepanjang 75 sentimeter yang kalau dijual harganya tak seberapa. Namun kabel tersebut sangat vital, karena berfungsi untuk menjaga stabilisasi tegangan listrik. "Kalau kabel itu dipotong, maka tegangan akan meningkat hingga lima persen. Hal inilah yang mengakibatkan peralatan elektronik di rumah-rumah warga Kelurahan Bandar Lor rusak", katanya menjelaskan. Demikian halnya untuk mendapatkan kabel itu tidak mudah, mengingat letaknya berada di dalam kotak travo yang terkunci dan terbungkus pipa baja. "Tapi yang saya lihat di Bandar Lor kemarin, pelakunya betul-betul profesional. Makanya saya melihat perbuatan itu bagian dari sabotase untuk menurunkan citra PLN dalam memberikan pelayanan", kata Cipto menegaskan. Sebelumnya ratusan unit peralatan elektronik milik warga di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri rusak akibat kerusakan pada travo milik PLN, Selasa(5/8) lalu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008