Jakarta (ANTARA News) - Bulan suci Ramadhan sudah mendekat, dan stasiun RCTI menyiapkan sinetron khusus bertajuk "Aqso & Madina", dibintangi antara lain oleh Dude Herlino, Marshanda, Carissa Putri, Ibnu Jamil, Wingky Wiryawan, Eeng Saptahadi, dan Drg Fadly. "Aqso dan Madina ini merupakan sinetron Ramadhan yang akan ditayangkan setiap hari mulai Jumat, 15 Agustus," kata staf humas RCTI, Ully, kepada wartawan yang berkunjung ke lokasi syuting sinetron tersebut di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu. Dipersiapkan sepanjang 24 episode, "Aqso & Madina" bercerita tentang konflik-konflik di dalam kehidupan dua keluarga taat beragama yang harus kehilangan anak dan menantu kesayangan. Konflik bermula ketika Pasha (Winky Wiryawan) meninggal dunia dalam satu kecelakaan pesawat terbang, dan meninggalkan isterinya, Safira (Carissa Putri) dalam keadaan hamil. Tidak ingin Safira melahirkan anak tanpa suami, orang tua Pasha meminta putera mereka yang kedua, Aqso, untuk menjadi suami Safira. Demi bakti kepada keluarga, Aqso pun bersedia, tetapi ia tidak bisa menipu hatinya yang sangat mencintai Madina (Marshanda), adik kandung Safira. Sama seperti sinetron-sinetron "stripping" (ditayangkan setiap hari), "Aqso & Madina" produksi SinemArt ini pun mengalami kondisi kejar tayang. Hal demikian setidaknya diungkapkan oleh Drg Fadly, yang diwawancarai saat "break". Berperan sebagai Juwono, ayah Pasha dan Aqso, bintang film yang populer di era 1980-an ini menyatakan kerja dalam kondisi kejar tayang membutuhkan tenaga ekstra para pemeran, baik dalam hal kesiapan fisik maupun kemampuan berakting. "Naskah baru diterima di lokasi syuting. Ini berarti kemampuan akting para pemain sangat dituntut maksimal," katanya. Ketika ditanyakan apakah sinetron ini memiliki kekuatan cerita yang sesuai kehidupan sosial di tengah masyarakat, Drg Fadly menjawab tegas, "Ya". "Sayangnya, mungkin karena berbagai tuntutan kejar tayang, saya lihat ada penumpukan adegan. Kalau saja dipanjangkan menjadi beberapa bagian, saya kira penuturannya akan lebih lengkap dan pemain pun bisa maksimal dalam berakting," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008