Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Senin, meskipun di awal menguat, dengan indeks berkurang sepanjang hari karena sektor sumber daya kehilangan momentum serta teknologi dan keuangan merosot.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 1,50 poin atau 0,022 persen menjadi 6.740,70 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 1,50 poin atau 0,022 persen pada 6.842,50 poin.

Saham-saham energi, material dan industri memimpin kenaikan, mengurangi lonjakan satu persen di awal perdagangan, menjadi berakhir dengan kenaikan sekitar 0,5 persen.

"Kenaikan harga-harga komoditas telah mendukung saham-saham energi lokal dan pertambangan menjadi salah satu yang unggul," kata analis pasar Commsec, James Tao.

"Produsen energi lokal juga telah menguat karena harga minyak global naik didorong oleh optimisme perdagangan AS-China dan penurunan rig minyak AS yang beroperasi minggu lalu."

Sementara itu, meskipun diawali dengan lebih tinggi, sektor keuangan dan teknologi berbalik arah menjadi berakhir lebih rendah dan kebutuhan pokok konsumen memburuk sepanjang hari dari awal yang lemah.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sebagian besar lebih rendah dengan Commonwealth Bank turun 0,27 persen, ANZ tidak berubah, National Australia Bank turun 0,10 persen dan Westpac Bank turun 0,21 persen.

Saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan BHP naik 1,12 persen, Rio Tinto naik 0,49 persen dan Fortescue Metals naik 2,15 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,83 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas beragam dengan Oil Search naik 0,55 persen, Santos tidak berubah dan Woodside Petroleum naik 0,09 persen.

Supermarket terbesar Australia jatuh dengan Coles turun 2,67 persen dan Woolworths turun 0,34 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, maskapai penerbangan nasional Qantas melonjak 3,84 persen dan perusahaan biomedis CSL melemah 0,21 persen.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019