Boyolali (ANTARA News) - Sebulah mobil Daihatsu Hijet 1.000 nomor polisi E 1332 AG mengalami kecelakaan lalu lintas tunggal di jembatan Pule Jalan Semarang-Solo Desa Penggung, Boyolali Kota, Jumat, mengakibatkan lima korban tewas, seorang lainnya luka-luka.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di lokasi kejadian perkara (TKP) di Desa Penggung, mobil hijet berwarna merah melaju dari arah barat (Semarang) menuju Solom setelah di TKP sekitar pukul 05.20 WIB mobil membelok ke kanan dan menabrak pembatas jalan kemudian terjun ke sungai.
Korban tewas, antara lain Agus Tega (34), warga Jalan jati RT 5 RW 5 kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ny larni (istri Agus), Mia Hestiyana (delapan bulan), dan dua korban lainnya belum bisa ididentifikasi akibat hangus terbakar.
Untuk korban luka, Arif Herniawan (9), anak korban Agus mengalami luka-luka pada kepala dan kini dilarikan ke rumah sakit di Solo.
Menurut Saksi mata, slamet Winarno (40), warga RT 4 RW 6 Pule, Penggung, mobil Daihatsu berwarna merah yang berpenumpang enam orang melaju dari arak Semarang, saat sampai dijalan menikung jembatan Pule mobil tiba-tiba membelok ke kanan dan terjun ke sungai Pule yang kedalaman sekitar 15 meter.
Menurut Slamet, saat mobil jatuh ke sungai korban dalam kondisi terjepit dan meminta tolong. Namun, saat warga akan menolong mobil sudah terbakar dan dengan cepat membakar lima korban di yang masih di dalam mobil.
Sementara, korban Arif, terlempar saat mobil jatuh dan bisa diselamakan dan segera dilarikan ke rumah sakit umum Pandang Arang Boyolali.
Kasatrekrim Polres Boyolali, AKP Hindarsono, mengatakan, kecelakaan di jembatan Pule itu, dipastikan kecelakaan tunggal, karena saat mobil Daihetsu yang diduga disopiri korban tewas Agus Tega jalan dalam kondisi sepi.
"Kami masih menyelidikan akibat kecelakaan tersebut dan korban dan bangkai mobil sudah berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.00 WIB, diamankan di kantor Polres, lima korban tewas di RSU Pandan Arang Boyolali," katanya.
Menurut Kasatlantas, jalan di lokasi kecelakaan, terlihat jalan menurun menikung dan tidak ada penerangan , sehingga membahayakan bagi pemakai jalan. Selain itu, pembatas jalan kurang baik sehingga mobil bisa menerobos ke sungai.
Akibat kecelakaan tersebut, masih dalam penyelidikan, tetapi dugaan sementara sopir mengatuk sehingga laju mobil tidak bisa dikendalikan.
Kapolres Boyolali, AKBP Agus Suryo nogroho, mengatakan, kecelakaan di Pule merupakan kecelakaan tunggal dan termasuk khusus, karena menelan korban jiwa lebih dari tiga orang.
Lima korban tewas masih dalam identifikasi, karena mereka meninggal akibat terbakar bersama mobil yang ditumpangi.
Atas kejadian itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk memperhatikan jalan yang dianggap lawan kecelakaan. jalan itu agar diberi tanda yang jelas dan menerangan lampu yang cukup.
"Jalan itu, agar diberi pembatas pengamanan seperti di jalan tol agar aman bagi pemakai jalan," katanya. (*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008