Jakarta (ANTARA News) - Seorang praktisi ekonomi dan motivator menilai sistem pemilihan presiden dan wakil presiden di Indonesia perlu diubah. Menurut motivator dari Indonesia Incorporated Plus, Effendi Siradjuddin, paket pemilihan three in one (tiga dalam satu) yakni presiden, wakil presiden, dan susunan kabinetnya jauh lebih baik sehingga masyarakat tidak merasa memilih "kucing dalam karung". Selama ini, kata dia, dengan pemilihan kabinet menjadi hak prerogatif presiden, masyarakat tidak bisa menolak menteri-menteri yang ada meskipun sebenarnya mereka tidak menghendaki orang itu. Menurut Effendi, masalah muncul ketika para calon menteri akan diputuskan oleh presiden, partai-partai pendukung termasuk yang baru bergabung setelah kalah dalam Pilpres putaran pertama berlomba-lomba memasukkan kadernya di jajaran kabinet. "Praktek `politik dagang sapi` seperti ini membuat menteri yang duduk pada masing-masing jabatan portofolio bukan orang terbaik," kata dia. Hal itu terjadi karena waktu bagi presiden terpilih untuk menetapkan pembantunya terlalu pendek. "Bagaimana bisa solid kalau kabinet hanya disusun dalam waktu dua minggu?" katanya mempertanyakan. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008