Den Haag (ANTARA) - Pengacara buat 23 perempuan dari Belanda yang bergabung dengan IS Jumat (1/11) meminta hakim menginstruksikan pemerintah Belanda untuk memulangkan mereka dan 56 anak mereka yang masih kecil dari kamp di Suriah.

Semua perempuan itu dan anak mereka sekarang hidup dalam "kondisi yang menyedihkan" di Kamp Al-Hol di Suriah Utara, kata pengacara Andre Seebregts di pengadilan.

Ia menambahkan situasi mereka telah bertambah buruk akibat serangan militer Turki ke dalam Suriah dan kemungkinan pasukan Suriah menguasai kamp yang setakat ini dikuasai oleh Suku Kurdi.

Pemerintah Belanda telah menekankan bahwa terlalu berbahaya buat para pejabat Belanda untuk pergi ke kamp tersebut dan menemukan perempuan itu untuk memulangkan mereka ke Belanda, demikian laporan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Indonesia-Belanda bahas penanganan mantan simpatisan ISIS di Suriah


Pengacara buat negara kembali menyatakan itu argumen di pengadilan dan menambahkan semua perempuan tersebut tidak memiliki hak untuk bantuan konsuler Belanda di kamp.
Baca juga: Otoritas Kurdi Suriah pulangkan anak yatim piatu ISIS Prancis, Belanda
Menurut Palang Merah, sebanyak 58.000 petempur IS yang dikalahkan dan keluarga mereka ditahan di Kamp Al-Hol. Mereka ditahan oleh pasukan Kurdi Suriah setelah mereka merebut daerah kantung terakhir kelompok gerilyawan tersebut.

Menurut jumlah dari Badan Intelijen Belanda, sampai 1 Oktober ada 55 anggota IS yang pergi dari Belanda dan sedikitnya 90 anak kecil bersama orang tua Belanda, atau orang tua yang tinggal untuk waktu tertentu di Belanda, di Suriah Utara.

Pengadilan Belanda dijadwalkan menyampaikan putusan pada 11 November.

Sumber: Reuters
Baca juga: Jerman diwajibkan pulangkan keluarga anggota ISIS dari Suriah
Baca juga: Keluarga anggota ISIS asal Prancis di Suriah dipulangkan ke negaranya
Baca juga: Irak tahan 1.400 warga asing keluarga ISIS

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019