Lamongan (ANTARA News) - Panen raya semangka jenis unggul yang telah dibudidayakan dalam tiga tahun terakhir di Desa Trosono dan sekitarnya di Kecamatan Sekaran, Lamongan, Jatim, diperkirakan menghasilkan sekitar Rp8 miliar. "Panen raya kali ini dilakukan hampir di seluruh areal semangka di Kecamatan Sekaran yang mencapai 350 hektar. Hasil panen mereka diperkirakan mencapai Rp8 miliar," kata Kepala Cabang Dinas (KCD) Pertanian dan Kehutanan Kecamatan Sekaran, Lamongan, Sumiran, Minggu. Disela panen raya yang diawali oleh Wakil Bupati Lamongan, Tsalist Fahami, ia mengatakan, para petani di Kecamatan Sekaran, Lamongan, dalam tiga tahun terakhir intensif membudidayakan tanaman semangka jenus unggul "amor" dan "baginda" yang mutu, produksi dan harga jualnya cukup tinggi. Ia memperkirakan, hasil panen semangka di Sekaran mencapai 18,5 ton atau nilainya sekitar Rp23 juta per hektar. Dengan biaya produksi sekitar Rp9 juta per hektar maka keuntungan petani mencapai p14 juta per hektar. Buah semangka hasil panen tersebut semuanya dipasarkan keluar Lamongan, seperti Semarang, Bogor, Jakarta bahkan hingga Kalimantan. Wakil Bupati Lamongan, Tsalits Fahami, saat membuka panen raya semangka dan lomba semangka besar mengapresiasi kerja keras petani Sekaran hingga menghasilkan semangka yang melimpah. Dalam kesempatan itu ia juga berpesan agar petani tidak apriori lebih dulu jika dikenalkan dengan bibit unggul baru. "Jika ada bibit unggul baru jangan buru-buru ditolak. Saya sendiri pernah mencoba bibit padi hibrida dari Dinas Pertanian dan Kehutanan, hasilnya sangat memuaskan, mengasilkan 10, 5 ton per hektar," katanya. Sementara itu, pada lomba semangka besar dimenangkan Raseno dari Desa Latek yang beratnya mencapai 11,2 kilogram, juara kedua milik Tarijan seberat 11 kilogram dan milik Kastam seberat 10,5 kilogram.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008