Jakarta (ANTARA News) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek mendesak Panitia Angket Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) DPR RI untuk bekerja serius dan penuh dedikasi dalam membenahi kebijakan energi yang carut-marut. Demikian pernyataan BEM se-Jabotabek dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa. Dalam aksi yang dipimpin Indra, BEM se-Jabotabek menuntut Panitia Angket Kenaikan Harga BBM membongkar kasus penjualan LNG Tangguh yang murah ke China dan tidak tebang pilih. BEM se-Jabotabek juga menuntut pemerintah dan partai-partai politik untuk tidak menjadikan Panitia Angket Kenaikan Harga BBM DPR sebagai sarana dagang sapi demi kepentingan pragmatis Pemilu 2009. BEM menyatakan, Panitia Angket Kenaikan Harga BBM DPR dibentuk atas amanat rakyat untuk menuntaskan ketidakberesan pengelolaan Migas nasional. Karena itu, Panitia Angket Kenaikan Harga BBM DPR harus berani mengambil tindakan nyata, terutama dalam mengevaluasi dan membongkar kesalahan manajemen pengelolaan energi nasional. "Jangan jadikan Panitia Angket Kenaikan Harga BBM hanya dagelan politik, sekadar sarana politik dagang sapi antarpartai politik demi kepentingan Pemilu 2009," demikian seruan mahasiswa. Mahasiswa BEM juga mendesak, Panitia Angket Kenaikan Harga BBM untuk membongkar kebijakan energi dari hulu sampai hilir, baik kebijakan pemerintah saat ini maupun pemerintah terdahulu. Gas merupakan pilihan karena harganya jauh lebih murah dari BBM. "Namun faktanya, LNG kita dijual dengan harga murah ke luar negeri di mana kebutuhan dalam negeri sangat tinggi. Itu merupakan bentuk ketidakadilan," demikian pernyatan BEM.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008