Strategi tersebut selain bekerja sama dengan maskapai penerbangan juga mengatur jadwal penerbangan yang marketable
Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membeberkan strategi pengembangan Bandar Udara Gatot Subroto sebagai bandara penerbangan sipil.

"Strategi tersebut selain bekerja sama dengan maskapai penerbangan juga mengatur jadwal penerbangan yang marketable," kata Arinal saat audensi dengan Bupati Waykanan, Adipati Surya di ruang kerja Gubernur Lampung Kantor Gubernur di Bandarlampung, Senin.

Strategi lainnya, Arinal meminta Bupati Waykanan Adipati Surya dan Dinas Perhubungan berkoordinasi untuk membidik penumpang pesawat di daerah sekitar, salah satunya penumpang asal Sumatera Selatan.

"Kita harus segera lakukan kerja sama dengan maskapai yang akan digunakan, kemudian kita tentukan waktu ideal penerbangan dalam kurun waktu seminggu," ujarnya.

Baca juga: Menhub resmikan operasional Bandara komersial Gatot Subroto Waykanan

Arinal juga mengarahkan Pemerintah Kabupaten Waykanan segera berkoordinasi dengan Pemprov Sumatera Selatan terkait adanya penerbangan sipil di Bandara Gatot Subroto.

"Pemkab Waykanan dan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung harus berkoordinasi dengan Pemprov Sumatera Selatan dan Dinas Perhubungan di sana terkait dengan Bandara Gatot Subroto," katanya.

Arinal meminta ada pemberitahuan bahwa akan ada penerbangan sipil di Bandara Gatot Subroto sehingga masyarakat terdekat seperti Waykanan, Oku Timur, Oku Selatan, Oku Induk nantinya bisa memanfaatkan bandara  itu untuk penerbangan sipil.

Arinal juga menjelaskan di Bandara Gatot Subroto harus ada penerbangan terlebih dahulu, baru akan ada penerbangan rutin nantinya.

"Bandara ini harus ada penerbangan dulu, baru nanti akan ada penerbangan rutin ke depannya," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Waykanan Raden Adipati Surya menjelaskan bahwa sarana dan prasarana di Bandara Gatot Subroto sudah tersedia dan memadai, tinggal maskapai yang belum ada.

Baca juga: Bupati OKU Timur ajak masyarakat gunakanan Bandara Gatot Subroto

"Untuk sarana dan prasarana telah tersedia. Permasalahan saat ini adalah belum adanya maskapai yang bekerja sama," katanya.

Ia meyakini apabila penerbangan di Bandara Gatot Subroto berjalan dengan rutin, maka bandara ini akan ramai. Hal tersebut mengingat Bandara Gatot Subroto akan diisi dari empat kabupaten sekitar yaitu Way Kanan, Baturaja, Martapura dan Oku Selatan.

"Akan ada empat kabupaten terdekat yang akan memanfaatkan Bandara Gatot Subroto atau sekitar tiga juta penduduk sehingga kami optimis bandara ini akan ramai nantinya,” jelasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menjelaskan bahwa harus segera mungkin melakukan koordinasi dengan maskapai seperti Citilink, Garuda atau maskapai lainnya.

" lntinya pesawatnya dulu harus ada. Skema apapun itu nanti baru dilakukan, terpenting maskapainya dahulu. Untuk itu, kita harus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan maskapai yang ditentukan apakah itu Citilink ataukah Garuda,” jelasnya.

Baca juga: Menhub : Penerbangan Waykanan-Jakarta tiga kali seminggu

Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019