Jakarta (ANTARA News) - Meski menyambut baik pengangkatan Triyono Wibowo sebagai Wakil Menteri Luar Negari, dua anggota Komisi I DPR mempertanyakan efektifitas kinerjanya dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang tinggal berusia sekitar setahun lagi. Hal itu diungkapkan anggota Fraksi Partai Golkar, Hajriyanto Yassir Thohari dan anggota Fraksi Partai Damai Sejahtera, Jeffrey Massie, di Jakarta, Rabu, ketika ditanya pengangkatan Triyono Wibowo sebagai Wakil Menlu RI. "Sebenarnya saya terkejut dengan jadi diangkatnya Wakil Menlu RI. Saya kira Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak jadi mengangkatnya," kata Hajriyanto Thohari. Pasalnya, lanjutnya, jika dihitung sejak keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Wakil Menlu, realisasinya terlalu lama dan lambat. "Hampir setahun. Mudah-mudahan saja ada yang bisa dikerjakan oleh Wakil Menlu dalam sisa waktu kabinet yang tinggal setahun ini," harapnya. Hal senada juga disampaikan Jeffrey Massie yang mengingatkan perlunya penjabaran peran dan tugas Wakil Menlu secara komprehensif, sehingga jelas apa yang harus dikerjakan dalam waktu setahun ini. "Pengangkatan Pak Triyono Wibowo menjadi Wakil Menlu tidak masalah. Cuma perlu dijabarkan lebih jauh, fungsi Wakil Menlu itu secara komprehensif serta perannya dalam pemerintahan yang tinggal satu tahun lagi," katanya. Namun demikian, terlepas dari efektifitas kinerja Wakil Menlu yang tinggal setahun itu, Hajriyanto Thohari menyatakan optimis dengan figur Triyono Wibowo. "Saya optimis dengan figur Wakil Menlu Triyono Widodo ini. Dia diplomat yang handal, cerdas dan berpengalaman luas. Sayang sekali jabatan Wakil Menlu yang disandangnya bukanlah jabatan politik setingkat menteri, sehingga agak kurang efektif," katanya. Seandainya Wakil Menlu adalah Menteri Muda Luar Negeri, katanya, niscaya akan jauh lebih efektif, karena lebih "powerful". "Dia akan dapat saling menggantikan dengan Menlu, jika salah satunya tidak ada di tempat," ujarnya. Kepentingan diplomasi Sebelumnya, secara terpisah Ketua Komisi I DPR, Theo L Sambuaga menilai, diangkatnya Triyono Wibowo pada posisi Wakil Menlu akan semakin memantapkan tugas Deplu secara keseluruhan dalam melaksanakan diplomasi untuk kepentingan nasional yang lebih elegan. "Bagus dia (Triyono Wibowo), karena dia termasuk diplomat senior terbaik milik RI. Sebelum menjabat Duta Besar di Austria pun, dia telah mencapai karir tinggi, yakni pada posisi eselon I di Departemen Luar Negeri (Deplu)," katanya kepada ANTARA. Bagi Theo Sambuaga, posisi itu bukanlah jabatan politis. "Tetapi itu jabatan karier eselon satu plus-lah," katanya lagi. "Jelasnya, di antara diplomat senior, Triyono termasuk baik, memiliki spesialisasi manajemen dan diplomasi perekonomian," katanya. Karena itu, Theo Sambuaga mengharapkan, Triyono Wibowo mampu mengemban amanat yang diberikan kepadanya. "Saya pikir beliau sanggup untuk itu, karena jabatan karier ini cocok untuk yang bersangkutan. Apalagi umurnya baru 50-an," ujarnya. Theo Sambuaga juga mengharapkan, dengan adanya posisi Wakil Menluitu, Menlu lebih terbantu melaksanakan pengelolaan Deplu dan diplomasi secara keseluruhan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008