Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu pagi ditutup turun tajam mendekati level 1.800. IHSG BEI ditutup anjlok 48,864 poin atau 2,49 persen menjadi 1.909,888 atau level terendah sejak 13 April 2007 yang ditutup di posisi 1.913,800. Sedangkan, indeks LQ45 terkoreksi 12,537 poin atau 3,15 persen ke posisi 385,249 atau level terendah sejak penutupan 30 Maret 2007 di posisi 389,750. Analisa dari PT Trimegah Securuties, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan, sentimen negatif dari melemahnya harga minyak yang menyentuh level 103,26 dolar per barel telah kembali menekan indeks BEI. Selain itu, turunnya beberapa bursa regional juga mempengaruhi pergerakan saham di BEI, sehingga IHSG-nya berada di titik terendah dalam 17 bulan terakhir ini. Beberapa bursa di kawasan diantaranya indeks Hang Seng di bursa Hongkong yang melemah 318,16 poin atau 1,55 persen menjadi 20.172,94 dan indeks Straits Times di bursa Singapura juga mengalami tekanan sebesar 28,28 poin atau 1,06 persen ke level 2.644,92. Kondisi inilah yang membuat pasar modal didominasi saham yang turun sebanyak 155 efek dibanding yang naik hanya 26 efek dan 27 efek tidak berubah harganya. Penurunan indeks dipimpin saham unggulan, seperti Bumi Resources yang turun Rp325 ke level Rp3.625, United Tractors melemah Rp100 ke posisi Rp9.600, Astra Agro Lestari terkoreksi Rp850 menjadi Rp13.400, Bank BRI terkikis Rp150 ke harga Rp5.600, Telkom tertekan Rp50 ke Rp7.450, Timah menurun Rp175 ke Rp1.800, Bank BCA tertekan Rp75 di posisi Rp2.950 dan Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp650 di Rp10.700. Volume perdagangan mencapai 1,054 miliar saham dengan nilai Rp1,604 triliun dari 29.980 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008